Serangan udara Israel terhadap para pengungsi yang berlindung di sekolah Al-Taba’een, Gaza menewaskan lebih dari 100 orang.
- Di Sidang Tahunan, Presiden Jokowi Bahas Kebangkrutan Negara-negara di Dunia
- Dodi Reza Klaim Kepindahan Nanan Bakal Untungkan Golkar
- Dibuka 18 Oktober 2021, Ini Tiga Cara Daftar Calon Anggota KPU dan Bawaslu
Baca Juga
Aksi pembantaian terhadap sipil Palestina tersebut mendapat kecaman keras dari pemerintah Indonesia.
Dalam sebuah unggahan di platform X, Kementerian Luar Negeri RI mengutuk kekerasan tiada henti yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
"Indonesia mengutuk keras pembantaian lebih dari 100 warga Palestina di Sekolah Al-Taba’een di Gaza oleh Israel pada 10 Agustus 2024," isi cuitan Kemlu RI yang dilihat redaksi pada Minggu (11/8).
Melihat banyaknya korban yang tewas selama perang sepuluh bulan terakhir, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan memastikan Israel bertanggung jawab.
"Israel harus bertanggung jawab atas semua kejahatan tersebut. Segala bentuk impunitas harus dihentikan," tegas Kemlu RI.
Selain itu, Indonesia juga menyerukan dunia internasional bersatu menghentikan kejahatan kemanusiaan dan genosida yg dilakukan oleh Israel.
Laporan Kantor Berita Palestina Wafa menyebut serangan di sekolah Al-Taba’een terjadi saat para pengungsi menunaikan ibadah salat subuh di hari Sabtu (10/8).
"Pesawat militer Israel menargetkan sekolah tersebut saat para jamaah sedang melaksanakan salat subuh," ungkap Wafa.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengaku menyerang sekolah itu karena yakin bahwa itu merupakan tempat para komandan dan operator Hamas bersembunyi.
Mereka juga mengaku telah melakukan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan udara, dan informasi intelijen.
Kendati demikian militer Israel belum memberikan respon terkait ratusan pengungsi yang tewas akibat serangan udara tersebut.
- Bantah Pengalihan Isu, KPK Tegaskan Tangkap Tangan Tak Ada yang Instan
- Iwan Bule Dianggap Tidak Layak jadi Ketua Umum PSSI
- Protes Soal PPDB, HIMPKA Datangi DPRD Sumsel