Dua kegiatan tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sepekan terakhir dipastikan tidak ada kaitannya dengan upaya pengalihan isu perkara yang ditangani Polda Metro Jaya, maupun terkait dengan proses politik.
- Polisi Gagalkan Peredaran 35 Kg Sabu Jaringan Malaysia
- Buntut Video Asusila Dengan Anak Kandung, Ibu Muda di Tangsel Jadi Tersangka
- Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka
Baca Juga
Hal itu ditegaskan langsung Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, menanggapi adanya pihak-pihak yang menuding kegiatan penindakan KPK yang masif belakangan ini untuk menutup opini negatif terhadap pimpinan KPK.
"Tidak ada hubungannya (dengan perkara yang sedang disidik Polda Metro Jaya). Semua proses-proses kerja (penindakan) tersebut bahkan ada yang sudah satu tahun lalu kami analisis," kata Ali kepada wartawan, Jumat malam (17/11).
Menurut Ali, pihak-pihak yang menyatakan kinerja KPK hanya pengalihan isu menunjukkan orang tersebut sama sekali tidak tahu seluruh proses kerja-kerja penindakan KPK.
"Oleh karenanya perlu kami luruskan. Semua kegiatan tangkap tangan tidak ada yang instan. Semua butuh waktu panjang sampai akhirnya berhasil ditindak melalui tangkap tangan," pungkas Ali.
Dalam sepekan terakhir, KPK telah melakukan dua kali tangkap tangan. Yakni pada Minggu malam (12/11), KPK melakukan tangkap tangan terhadap Penjabat (Pj) Bupati Sorong, Yan Piet Mosso (YPM) bersama pegawai BPK perwakilan Provinsi Papua Barat Daya dan beberapa orang lainnya.
Selang tiga hari kemudian atau tepatnya pada Rabu (15/11), KPK melakukan tangkap tangan terhadap Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Puji Triasmoro dan beberapa orang lainnya.
- Kasus Korupsi LPEI: KPK Diminta Usut Aliran Dana PT Petro Energy ke Perusahaan Tambang Batu Bara
- KPK Hitung Kerugian Negara Korupsi Kelengkapan Rumah Jabatan DPR
- Anak Sulung Dilantik Jadi Anggota DPR, Sahbirin Noor Malah Tersangka Korupsi