PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), anak usaha PT Hutama Karya (Persero), berhasil melaksanakan 40 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sepanjang tahun 2024.
- Dugaan Pelanggaran Terminal Khusus PT Tunas Lestari Tama, Massa Desak Dinas Kehutanan Sumsel Lakukan Penegakan Hukum
- Massa Desak KSOP Palembang Hentikan Operasional Terminal Khusus Tunas Lestari Tama
- Kontroversi Dermaga Tunas Lestari Tama: Tetap Operasi di Tengah Sanksi, Aktivis Desak APH Usut Dugaan Kongkalikong dengan PT HKI
Baca Juga
Program ini sejalan dengan program pemerintah, berfokus pada penciptaan lapangan kerja, pengembangan kewirausahaan, peningkatan sumber daya manusia, serta pemerataan ekonomi desa.
“Program TJSL ini dilaksanakan di sekitar wilayah operasional di Pulau Sumatra dan Jawa, mencakup tiga pilar tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) lingkungan, sosial, dan ekonomi. Seluruhnya dirancang untuk memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti.
Pada pilar lingkungan, HKI membangun fasilitas air bersih di Kota Gede, Yogyakarta, untuk mengatasi pencemaran air akibat aktivitas logam berat. Fasilitas ini kini membantu lebih dari 400 jiwa. Serupa, fasilitas serupa dibangun di Desa Sokaan, Kabupaten Probolinggo. Selain itu, HKI merestorasi mangrove di pesisir Desa Sungsang IV, Banyuasin, Sumatra Selatan, untuk melindungi ekosistem daratan dan bawah laut.
Di pilar sosial, HKI mendukung pendidikan dengan membangun ruang kelas pondok pesantren di Tasikmalaya, menyediakan beasiswa kursus komputer untuk anak panti asuhan, dan meningkatkan fasilitas belajar di sekolah reguler serta disabilitas. Dalam kesehatan, HKI memberikan alat pemeriksaan kesehatan untuk Puskesmas di Pekanbaru.
Pada pilar ekonomi, HKI menyelenggarakan pelatihan bagi UMK penyandang disabilitas di Medan, Pekanbaru, dan Jombang, serta memberikan kesempatan pemagangan selama enam bulan. Selain itu, HKI membina UMK batik dan ecoprint di Dusun Karangrejek, Gunung Kidul, Yogyakarta, dengan pelatihan membatik yang meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas desain lokal.
Untuk mempermudah akses masyarakat, HKI membangun Jembatan Gantung Durian Sakok sepanjang 37 meter di Nagari Tandikat, Padang Pariaman, menggantikan jembatan kayu yang lapuk. Jembatan ini kini memperpendek waktu perjalanan warga dan memfasilitasi aktivitas harian mereka.
Ke depan, HKI berkomitmen melanjutkan program TJSL yang menghadirkan dampak positif berkelanjutan.
“Kami akan fokus pada program-program yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat sesuai semangat ESG dan misi korporasi untuk Bangun Kemudahan,” tutup Aji Prasetyanti.
- Dugaan Pelanggaran Terminal Khusus PT Tunas Lestari Tama, Massa Desak Dinas Kehutanan Sumsel Lakukan Penegakan Hukum
- BNN Sumsel Ungkap 17 Kasus Narkotika Sepanjang 2024, 18 Tersangka Diamankan
- Massa Desak KSOP Palembang Hentikan Operasional Terminal Khusus Tunas Lestari Tama