Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) nomor urut 01, Herman Deru dan Cik Ujang (HDCU), menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi rumah tidak layak huni (RTLH) yang masih banyak ditemukan di Sumsel.
- Prabowo Salami 961 Kepala Daerah yang Baru Dilantik
- Dipinang Herman Deru, Golkar Sumsel Tetap Tunggu Putusan Pusat
- Ketua KPU Hasyim Asyari Dipecat Karena Pelecehan Seksual
Baca Juga
Hal ini disampaikan Herman Deru dalam debat ketiga Pilkada Sumsel yang berlangsung di Hotel Aryaduta pada Kamis malam (21/11).
Herman Deru menjelaskan bahwa kawasan kumuh di Sumsel terbagi menjadi dua kategori: kawasan yang tidak higienis dan kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi.
“Di Sumsel masih banyak kawasan kumuh, dan ada dua jenis kawasan yang kita hadapi. Pertama, kawasan kumuh karena rumah yang tidak higienis, dan kedua, kawasan kumuh karena kepadatan penduduk,” ujar Herman Deru.
Untuk kawasan yang tidak higienis, Herman Deru menyarankan program sanitasi yang lebih baik. Sementara itu, untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk, diperlukan langkah besar berupa penyediaan lahan pemukiman yang layak, dengan melibatkan kerjasama antara pemerintah daerah dan sektor swasta.
“Kita harus menyiapkan lahan. Tidak perlu dana dari APBN atau APBD, tetapi bisa dengan gotong royong bersama perusahaan-perusahaan besar yang ada di sekitar kita,” jelasnya.
Herman Deru juga menyoroti keberhasilannya saat menjabat sebagai Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Ia menyebut telah membangun rumah layak huni untuk masyarakat dan meraih penghargaan Rekor MURI atas prestasi tersebut.
"Langkah pertama adalah memetakan daerah yang membutuhkan perhatian. Setelah itu, laporan dari daerah akan diteruskan ke Provinsi," kata Deru.
Ia juga menegaskan bahwa selama masa jabatannya sebagai Gubernur Sumsel, jumlah RTLH di wilayah ini telah berkurang.
“Sejumlah kawasan kumuh seperti Pasar Cinde dan Jakabaring, serta proyek-proyek mangkrak seperti Masjid Sriwijaya, itu bukan di era saya. Waktu saya menjabat, semuanya bersih dan sudah ada upaya untuk penataan,” pungkasnya.
- Mualem-Dek Fadh Diminta Satukan Kembali Rakyat Aceh
- PDIP Desak PPATK Ungkap Transaksi Pemilu 2024 yang Mencurigakan
- Ganjar Milenial Center Gelar Kelas Desain Grafis untuk Pemuda di Jambi