Pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto terkait “biru” lepas dari koalisi karena sudah mempunyai calon presiden (capres) sendiri merupakan cara-cara berpolitik rendahan.
- Pilwako Pagar Alam, Dua Kader Nasdem Berebut Dukungan Surya Paloh
- Ambil Formulir ke PDIP dan Nasdem, Pengusaha Ini Siap Bertarung di Pilkada Muara Enim
- Daftar Bacawabup dari Partai Nasdem, Kepala Bappeda Muara Enim Siap Mundur dari ASN
Baca Juga
Jika Hasto mempunyai jiwa kenegarawanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, tidak mungkin mengucapkan pernyataan seperti itu. Hal itu seolah mengesankan bahwa Hasto memang tidak suka dengan NasDem dan capresnya yakni Anies Baswedan.
Begitu kata Politisi Partai Nasdem, Bestari Barus dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/10).
“Itu merupakan politik rendahan yang sama sekali tidak elegan. Dengan pernyataan ini terlihat kualitas dari Bung Hasto seperti apa,” tegasnya.
Pernyataan-pernyataan Hasto belakangan ini, kata Bestari, seperti menutupi lambannya PDIP dalam mengusung Capres.
Ia mengatakan, kalau memang khawatir terhadap permasalahan bangsa, segera saja deklarasikan capres PDIP yang dinilai mampu mengatasi persoalan bangsa ke depan.
“Jangan malah mencampuri capres dan urusan partai lain,” pungkasnya.
- Pesan Mahfud MD ke Prabowo: Benahi Hukum
- Bersiap Hadapi Pilkada Serentak 2024, Megawati Pimpin Konsolidasi PDIP
- Koalisi PKS dan PKB Berlanjut di Pilkada