Harga Sudah Mahal, Warga Muara Enim Masih Sulit Dapat Minyak Goreng

Rak di salah satu mini market di Kabupaten Muara Enim kosong. (noviansyah/rmolsumsel.id)
Rak di salah satu mini market di Kabupaten Muara Enim kosong. (noviansyah/rmolsumsel.id)

Distribusi minyak goreng di Kabupaten Muara Enim masih belum merata. Bahkan, sejumlah mini market maupun toko grosir di Bumi Serasan Sekundang banyak kosong.


Pantauan kantor berita RMOLsumsel.id di lapangan, stok minyak goreng di sejumlah mini market mengalami kekosongan. Rak toko untuk minyak goreng tidak tersedia. Beberapa diantaranya hanya ada yang menyediakan minyak jagung (Corn Oil) dan minyak Kedelai.

Begitu juga halnya di warung kelontongan atau ruko sembako di Pasar Inpres dan tradisional Muara Enim.

"Saya dengar harga minyak goreng, sekarang untuk yang dalam kemasan berkisar antara Rp.22.000 sampai Rp.24.000 per liternya, karena tidak ada lagi subsidi. biasanya tergantung kemasan harga yang dipatok oleh distributor pak" ungkap Rahmat, Karyawan di salah satu mini market saat dibincangi.

Sementara itu salah seorang warga, Nur (38) mengatakan, dirinya baru saja membeli minyak goreng di mini market Dapur Cantik kawasan pramuka IV Muara Enim. Namun harga minyak goreng sudah naik hampir 100 persen dari harga sebelumnya.

"Saya beli minyak goreng Sunco, Rp.24.000 per liternya, harga ini tentunya memberatkan apa lagi mau menghadapi Ramadhan, dulu harga minyak goreng merk ini hanya Rp. 16.000 per liternya, itu sebelum ada HET waktu itu" ujarnya.

Pemilik Grosir di kawasan Semendo Darat Ulu (SDU) Aris mengatakan, saat ini dirinya belum memiliki stok minyak goreng. Namun sejumlah pedagang di sekitar tempat tinggalnya sudah berangsur lancar distribusinya.

"Setahu saya kalau di SDU ini, berkisar antara Rp 25-26 ribu per liternya, ya sudah barang tentu pelanggan banyak yang mengeluhkan harga tersebut, karena sebelumnya lebih murah" tandasnya.