Harga Sawit Sumsel Melesat Naik, Ini Penyebabnya

Meningkatnya permintaan pasar ekspor di sejumlah negara tujuan membuat harga komoditi sawit di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus bergerak naik.


Kabid P2HP Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian mengatakan, pada Juli 2020 harga penetapan minyak sawit mentah sebesar Rp7.062,47 per kilogram, atau meningkat 1,64 persen dibanding Juni 2020.

"Periode Juni hingga Juli 2020 ini, harga minyak sawit mentah meningkat 1.64 persen," katanya, Jumat (17/7/2020).

Sementara itu Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih menjelaskan, pada Juni 2020 untuk nilai ekspor minyak kelapa sawit di Sumsel meningkat 563 persen.

"Pada Mei 2020 nilai ekspor kelapa sawit sebesar USD2.31 juta, kemudian Juni naik menjadi USD15.33 juta. Artinya meningkat 563 persen," jelasnya.

Hal senada dikatakan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumsel, Alex Sugiarto. Menurutnya, peningkatan harga kelapa sawit tersebut akibat permintaan pasar dunia dan negara ekspor tujuan yang kian melonjak.

"Kondisi ini akibat pengaruh konsumsi minyak di China dan India yang membaik, dan untuk kenaikan harga CPO diakibatkan kondisi harga komoditas minyak nabati, seperti kedelai mulai tinggi," jelasnya.

Dia mengatakan faktor eksternal lain dari negara tetangga yang juga produsen CPO, Malaysia, juga menjadi sentimen positif untuk ekspor CPO asal Tanah Air.

"Persediaan CPO Malaysia pada akhir Mei turun dan juga adanya pelemahan mata uang ringgit terhadap dollar AS sehingga membuat ekspor CPO dari Sumsel pun jadi naik," terangnya.[ida]