Pembiayaan Naik Dua Digit, BSI Catatkan Laba Rp7,01 Triliun di 2024

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Herry Gunardi bersama jajaran direksi lainnya/ist
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Herry Gunardi bersama jajaran direksi lainnya/ist

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan kinerja impresif sepanjang 2024. Hingga akhir tahun, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp278,48 triliun, tumbuh 15,88 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).


Pertumbuhan ini sekaligus membawa BSI meraih laba bersih sebesar Rp7,01 triliun, meningkat signifikan sebesar 22,83 persen yoy.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dalam konferensi pers paparan kinerja triwulan IV/2024 yang digelar secara daring, Kamis (7/2/2025), menyebutkan bahwa seluruh segmen pembiayaan mencatatkan pertumbuhan positif.

"Segmen konsumer, gold business & card menjadi penopang utama dengan total pembiayaan mencapai Rp151,88 triliun, tumbuh 16,34 persen yoy. Segmen wholesale tumbuh 14,38 persen menjadi Rp77,22 triliun, dan segmen ritel mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 16,86 persen dengan total Rp49,38 triliun," jelas Hery.

Dari sisi kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross berhasil ditekan ke level 1,90 persen, lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Selain itu, biaya kredit (cost of credit/CoC) juga turun ke angka 0,83 persen sepanjang 2024, menunjukkan pengelolaan risiko yang efektif.

BSI juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,46 persen yoy menjadi Rp327 triliun. Komposisi Current Account Savings Account (CASA) turut menguat hingga mencapai Rp197 triliun pada akhir tahun, memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi biaya dana perusahaan.

"Peningkatan kinerja di hampir semua lini menunjukkan bahwa BSI berhasil menjaga momentum pertumbuhan positif, sekaligus memperkuat posisi sebagai salah satu pemain utama di industri perbankan syariah," pungkasnya.