Dalam tiga pekan terakhir, harga emas mengalami penurunan signifikan setelah beberapa waktu lalu melonjak tinggi akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Asia, serta ketidakpastian politik di Amerika Serikat.
- Harga Emas Perhiasan di Palembang Melonjak, Tembus Rp 10,9 Juta per Suku
- Rekor Baru! Harga Emas Perhiasan di Palembang Sentuh Rp9,18 Juta per Suku
Baca Juga
Kenaikan harga emas yang sempat memecahkan rekor tertinggi dalam sejarah kini berbalik arah, meskipun tetap menunjukkan fluktuasi yang tidak menentu.
Saat ini, harga emas perhiasan 22 karat, yang sempat menyentuh angka Rp 8.050.000 per suku, turun menjadi Rp 8 juta per suku. Penurunan ini berdampak pada harga emas batangan dan perhiasan lainnya yang terus melandai meski sesekali naik tipis.
Menurut Liliana, pemilik Toko Emas Mirasari di Kertapati, Palembang, penurunan harga emas ini dipengaruhi oleh penguatan dolar AS dan kebijakan moneter yang lebih ketat oleh Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat.
“Penyebab utama penurunan ini adalah dampak politik Amerika, terutama pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, yang memperkuat dolar AS dan mendorong kebijakan Fed yang lebih ketat,” ungkap Liliana.
Meskipun harga emas sedang melandai, semangat masyarakat untuk berinvestasi tetap tinggi. Di Toko Emas Mirasari, jumlah konsumen yang membeli emas masih seimbang dengan mereka yang menjual emas. "Sekitar 50 persen konsumen membeli emas, sementara sisanya menjual kembali," tambah Liliana.
Harga emas perhiasan 22 karat di Palembang, yang dijual dengan satuan suku, juga berpengaruh pada harga per gram. Saat ini, harga emas perhiasan 1 gram 22 karat, seperti cincin, dipatok Rp 1.250.000 per gram, turun dari harga tertinggi yang sempat menyentuh angka Rp 1.444.000 per gram beberapa waktu lalu.
- Harga Emas Perhiasan di Palembang Melonjak, Tembus Rp 10,9 Juta per Suku
- Rekor Baru! Harga Emas Perhiasan di Palembang Sentuh Rp9,18 Juta per Suku
- Arab Saudi Eksekusi Mati 330 Orang Tahun Ini, Jumlah Tertinggi dalam Beberapa Dekade