Harga minyak sawit mentah (CPO) kembali melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan, Rabu, 11 Juni 2025.
- Harga CPO Anjlok Usai Reli Lima Hari Beruntun
- Harga CPO Naik 1 Persen Usai Anjlok Dua Hari Beruntun
Baca Juga
Di Bursa Malaysia Derivatives Exchange, kontrak acuan CPO untuk pengiriman Agustus ditutup turun 0,96 persen ke level 3.827 ringgit per ton. Penurunan ini merupakan pelemahan dua hari beruntun.
Penurunan harga juga tercermin pada minyak nabati lainnya. Di Dalian Commodity Exchange, kontrak minyak kedelai terkoreksi 0,8 persen, kontrak minyak sawit anjlok 2,11 persen, semetara kontrak minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) turun 0,54 persen.
Sebagai informasi, pergerakan harga CPO memang cenderung mengikuti dinamika harga minyak nabati global, karena produk tersebut bersaing ketat di pasar internasional.
Di sisi lain, harga minyak mentah global juga mengalami tekanan setelah pasar masih mencerna hasil pembicaraan dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Sementara lemahnya permintaan dari China serta kenaikan produksi OPEC+ ikut menambah tekanan komoditas tersebut.
Selain itu, tekanan juga datang dari sisi fundamental. Data yang dikutip dari Reuters menunjukkan, stok minyak sawit Malaysia melonjak ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir pada Mei, imbas meningkatnya produksi dan impor.
Kondisi ini membuat minyak sawit disebut kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
- Harga CPO Anjlok Usai Reli Lima Hari Beruntun
- Harga CPO Naik 1 Persen Usai Anjlok Dua Hari Beruntun