Harga Cabai di Palembang Anjlok Sebulan Terakhir, Ini Penyebabnya

ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)

Harga komoditas cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang mengalami penurunan signifikan. Cabai yang tadinya dibanderol Rp38-40 ribu per kilogram. Kini harganya hanya Rp16-30 ribu per kilogram.


Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal mengatakan, harga cabai sudah mengalami penurunan sejak sebulan terakhir. “Awal Agustus, harganya masih Rp40 ribu. Tapi, sudah sebulan ini harganya turun cukup drastis,” kata Abdul saat dibincangi, Rabu (1/9).

Abdul mengatakan, harga cabai  di tiap pasar tradisional di Palembang cukup bervariasi. Misal harga cabai di Lemabang berkisar Rp18 ribu per kilogram. Namun di Pasar Talang Kelapa hanya dijual dengan harga Rp12 ribu. Perbedaan harga ini disebabkan beberapa faktor.

“Beberapa pasar tradisional lokasinya dekat dengan lahan petani. Sehingga, dapat harga modal lebih murah. Sementara yang lokasinya jauh mendapat harga pasar,” bebernya.

Dijelaskan, anjloknya nilai jual cabai di sejumlah pasar tersebut kemudian membuat banyak pedagang mengalami kerugian. Sebab, meski ada penurunan harga namun daya beli masyarakat juga sedang mengalami penurunan. Akibatnya banyak pedagang yang menurunkan harga jual agar barangnya laku.

“Daripada busuk, pedagang banyak yang menurunkan harga jual. Sehingga, berimbas seluruh pedagang,” ucapnya.

Selain itu, kondisi sentra penghasil cabai juga tengah dalam masa panen secara bersamaan. Hal inilah yang menjadi faktor utama anjloknya harga. “Penurunan harga cabai di sejumlah pasar Palembang diakibatkan karena musim panen secara bersamaan,” tuturnya.

Sementara Rusdi, salah seorang pedagang cabai di Pasar KM 5 mengatakan stok cabai dibelinya dari Pasar Induk Jakabaring. Harganya mulai dari Rp12 ribu – Rp20 ribu per kilogram. Kemudian akan dijual lagi dengan harga Rp18-25 ribu per kilogram. “Kalau harga tergantung kesegarannya,” terangnya

Kepala BPS Sumsel, Ir. Zulkipli menuturkan, harga cabai menjadi salah satu komoditas yang mempengaruhi deflasi Sumsel di Agustus 2021 sebesar 0,05 persen. “Komoditas yang mendorong terjadinya deflasi di Sumsel datang dari kelompok makanan, transportasi dan kelompok perawatan. Sedangkan, komoditas yang memberikan andil negatif adalah cabai merah, cabai rawit dan emas,” pungkasnya.