Harga Batubara Acuan (HBA) Februari 2022 mengalami kenaikan sebesar USD29,88 per ton atau menjadi USD188,38 dari bulan Januari 2022 yang hanya mencapai USD158,50 per ton.
- Batiqa Hotel Palembang Luncurkan Play9round Cafe, Diskon 15 Persen di Jam Happy Hour
- Ekonomi China Loyo, OPEC Kurangi Proyeksi Permintaan Minyak Global 2024
- Sharp Perkenalkan AQUOS R9 Pro dan Sense9, Inovasi Baru di Dunia Smartphone
Baca Juga
"Kenaikan HBA bulan Februari 2022 disebabkan oleh tingginya permintaan komoditas batubara global," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM di Jakarta, Selasa (8/2).
Tingginya permintaan batubara dipicu dari adanya kendala pasokan gas alam di Eropa. "Sebagian besar negara-negara Eropa beralih ke batubara demi memenuhi pembangkit listrik," ungkap Agung.
Selain itu, kebijakan Pemerintah Indonesia yang sempat menjalankan kebijakan larangan ekspor per 1 Januari 2022 turut memicu lonjakan harga.
HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.
Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).
Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.
Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.
- Dari Jualan di Rumah Hingga Ludes dalam Sejam, Kisah Sukses Nasabah PNM di Cici Rosa
- Jelang Rights Issue, Broker Saham Borong Saham BTN Selama Kuartal III
- Sumsel Butuh Kepala Daerah yang Pro terhadap Dunia Usaha