H-2 Idul Adha, Penjualan Sapi Kurban di Wilayah Muara Enim Habis Terjual

Tampak pengurus kandang ternak Barokah menerapkan protokol kesehatan melakukan penyemprotan. (Noviansyah/RmolSumsel.id)
Tampak pengurus kandang ternak Barokah menerapkan protokol kesehatan melakukan penyemprotan. (Noviansyah/RmolSumsel.id)

Meski wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sedang melanda di wilayah Indonesia, penjualan hewan kurban yang ada di wilayah Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, habis terjual.


Peningkatan penjualan hewan kurban dirasakan salah satu pedagang hewan kurban Barokah yang berada di Pelita Sari Kelurahan Pasar I, Kecamatan Muara Enim.

“Wabah PMK tidak berdampak daya beli hewan kurban. Walaupun demikian, kita tidak mengambil atau membeli sapi datangan dari provinsi tetangga. Kita hanya menjual sapi kandangan yang sudah ada,” kata pengurus Kelompok Ternak Sapi Barokah, Husin (45), Kamis (7/7/2022).

Kata Husin, menjelang dua minggu pelaksanaan Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, sudah setengah dari jumlah sapi yang tersedia. 

Alhamdulilah, menjelang hari raya kurban sudah habis terjual,” ungkapnya.

Untuk harga hewan kurban sendiri, lanjut Husin, saat ini masih stabil. Untuk sapi bali dibandrol seharga Rp 17 juta hingga Rp 25 juta per ekornya. 

“Biasanya mendekati lebaran harga sapi naik,” ujarnya.

Husin mengatakan, dalam penjualan hewan kurban, pihaknya selalu menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga berkordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Muara Enim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dan penyemprotan vaksin.

Bukan itu saja, kata Husin, hewan kurban yang dijual pihaknya disertai surat keterangan kesehatan hewan.

“Meski faktor wabah PMK tidak berpengaruh terhadap kualitas ternak dan daging. Sebab di kandang ternak Barokah semuanya diperhatikan mulai kesehatan ternak, pakan dan kebersihan kandang,” pungkasnya.