Gunung Dempo Erupsi, Kelompok Pendaki Asal Muara Enim dan Palembang Turun Dari Puncak Tinggalkan Tenda dan Peralatan Menyelamatkan Diri

Gunung Dempo kota Pagar Alam pasca erupsi. (dok. BPBDSumsel)
Gunung Dempo kota Pagar Alam pasca erupsi. (dok. BPBDSumsel)

Aktivitas erupsi gunung Dempo, kota Pagar Alam pada Selasa (25/7) kemarin sempat membuat para pendaki yang ada di puncak menjadi panik.


Mereka langsung bergegas lari turun ke bawah dari pelataran gunung meninggalkan tenda hingga alat pendakian.

“Kelompok pendaki ini berasal dari Muara Enim dan Palembang. Mereka berhasil turun dengan selamat sampai bawah saat Dempo Erupsi,”kata Ketua Balai Registrasi Gunung Api Dempo (Brigade) Arindi, Kamis (27/7).

Arindi menjelaskan, seluruh barang pendaki yang ketinggalan di puncak akan diambil lagi oleh tim Brigade. Selain itu, ia mengimbau kepada para pendaki untuk menghentikan aktivitas menuju puncak untuk sementara waktu.

“Barang pendaki ini ada yang tertinggal di pelataran dan shelter 1. Kami bentuk tim untuk mengambil kembali barang-barang yang tertinggal bawaan tersebut,”ujarnya.

Brigade secara resmi memang belum mengeluarkan larangan untuk aktivitas pendakian gunung Dempo. Namun, mereka sudah meminta kepada warga dan para pendaki untuk lebih dulu menghentikan pendakian sampai kondisi Dempo kembali normal

“Untuk kegiatan perkemahan di kawasan kampung IV hingga Tugu Rimau tetap relatif aman karena masih di luar radius bahaya yakni 2 kilometer dari puncak Dempo,”ujarnya.

"PVMBG Pos Pemantau Gunung Dempo sudah memberikan sosialisasi dan informasi kepada kami terkait status kawah Dempo dimana radius yang tidak boleh ada aktivitas yakni 2 kilometer dari kawasan puncak dan untuk itu kami himbau untuk warga sementara waktu agar tidak mendaki dempo demi keamanan sampai ada pemberitahuan resmi berikutnya,"terang Arindi kepada RmolSumsel.

Diberitakan sebelumnya,Pegawai pos pengamat gunung api Dempo Megian menjelaskan, aktivitas tremor pada kawah Dempo per hari ini cenderung menurun setelah dua kali mengalami erupsi.

Megian mengatakan, status waspada gunung Dempo sudah diberlakukan sejak 2023 lalu. Sehingga, masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan di sekitaran kawah untuk mengantisipasi aktivitas vulkanis Dempo yang sewaktu - waktu dapat meningkat.

"Per Hari ini berdasarkan data tremor atau aktivitas kegempaan gunung Dempo tercatat cenderung menurun namun untuk kondisi tetap pada level waspada dan kami himbau masyarakat untuk sementara tidak melakukan pendakian ke puncak Dempo sampai pemberitahuan berikutnya,”kata Megi, kepada RmolSumsel Id Kamis (27/07).