Sempat Dua Kali Erupsi, Pos Pengamat Gunung Sebut Aktivitas Gunung Dempo Kini Telah Menurun

Kondisi kawasan Gunung Api Dempo yang masih tertutup kabut setelah dua kali erupsi, Kamis (27/7). (Taufik/RmolSumsel.id)
Kondisi kawasan Gunung Api Dempo yang masih tertutup kabut setelah dua kali erupsi, Kamis (27/7). (Taufik/RmolSumsel.id)

Pegawai pos pengamat gunung api Dempo Megian menjelaskan, aktivitas tremor pada kawah Dempo per hari ini cenderung menurun setelah dua kali mengalami erupsi.


Megian mengatakan, status waspada gunung Dempo sudah diberlakukan sejak 2023 lalu. Sehingga, masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan di sekitaran kawah untuk mengantisipasi aktivitas vulkanis Dempo yang sewaktu - waktu dapat meningkat.

"Per Hari ini berdasarkan data tremor atau aktivitas kegempaan gunung Dempo tercatat cenderung menurun namun untuk kondisi tetap pada level waspada dan kami himbau masyarakat untuk sementara tidak melakukan pendakian ke puncak Dempo sampai pemberitahuan berikutnya,”kata Megi, kepada RmolSumsel Id Kamis (27/07).

Aktivitas gunung api Dempo kota Pagar Alam pada Selasa dan Rabu kemarin diketahui sempat menyemburkan abu vulkanis setinggi 2.000 meter ke udara dari kawasan puncak ke arah sektor utara. Aktivitas vulkanis berupa percikan magma dan semburan abu ini terekam dari pos pemantau dan pengamatan dan berakibat sekitar kawah tertutup abu.

“Berdasarkan pengamatan visual kawasan puncak dempo tampak putih karena tertutup abu vulkanis namun untuk kawasan kebun teh hingga objek wisata tugu rimau masih aman untuk dikunjungi,”ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori mengatakan, dalam laporan Badan Geologi PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Demo, tinggi abu yang keluar dari mulut kawah sekitar 2.000 meter di atas puncak dengan ketinggian 5.173 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL).

Kemudian, kolom abu termati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah selatan dan barat daya.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35mm dengan durasi antara 3 menit 24 detik.

“Tremor erupsi yang terjadi skalanya tidak besar, masih di level II waspada. Masih aman untuk beraktivitas, dengan jarak aman 2 kilometer dari bibir kawah,”kata Ansori.