Gegara Hujan, Sumber Air Baku PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau Jadi Keruh

Salah satu sumber air baku PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau yang mengalami masalah kekeruhan. (ist/rmolsumsel.id)
Salah satu sumber air baku PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau yang mengalami masalah kekeruhan. (ist/rmolsumsel.id)

Hujan yang mengguyur Kota Lubuklinggau dalam beberapa hari terakhir membuat sumber air baku PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau menjadi keruh. 


Kekeruhan melanda tiga sumber air baku yakni Kesie, Apor dan Kelingi. Dari tiga sumber air tersebut, masalah kekeruhan terjadi di sumber air baku Kelingi. Sebab, pengambilan airnya langsung menggunakan pompa. 

"Kelingi itu kan pakai pompa. Kalau yang pakai pompa kan masalahnya kalau hujan deras dia keruh, banyak sampah, lumpur. Dan kita tidak bisa olah itu," kata Direktur PDAM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau, Hadi Purwanto, Selasa (14/11).

Dia mengatakan, cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi tingkat kekeruhan dengan mematikanp pompanya terlebih dahulu. 

"Jadi kita matikan dulu pompa operasionalnya. Menunggu pengendapan lumpur. Sudah agak bagus baru kita operasikan," timpalnya.

Selain keruh, ketiga sumber air baku juga masih belum stabil akibat terdampak kemarau panjang. Debit air di masing-masing sumber volumenya masih kecil. Meskipun sudah sering diguyur hujan. 

"Tapi kalau untuk Kesie untuk perpompaan masalahnya sedikit. Yang susah itu Apor," kata Hadi Purwanto 

Karena menurut Hadi, sumber air baku dari Apor airnya merupakan dari mata air. Dan meskipun hujan sudah turun, Hadi menambahkan, kondisinya saat ini belum full.

"Karena saya sudah masuk ke Apor kemarin, debitnya masih kecil," ujarnya.

Sehingga dengan kondisi sumber air Apor tersebut, Hadi mengatakan, membuat pelanggan di daerah Kayu Ara dan Watas terdampak. 

"Nah sekarang untuk antisipasi untuk daerah Watas itu silahkan ambil di PDAM kalau butuh air. Masyarakat ambil disitu karena dekat kantor, tidak apa-apa. Karena air mereka dari Apor," ungkapnya.

Saat ini dikatakan Hadi, pelanggan PDM Tirta Bukit Sulap Lubuklinggau berjumlah 19 ribu. Jumlah itu menurutnya baik yang aktif maupun non aktif.