Ganggu Konsentrasi Belajar, Disdik Lubuklinggau Larang Pelajar Bawa Lato-lato ke Sekolah

Salah seorang penjual mainan lato-lato di Kota Lubuklinggau. (ansyori malik/rmolsumsel.id)
Salah seorang penjual mainan lato-lato di Kota Lubuklinggau. (ansyori malik/rmolsumsel.id)

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Lubuklinggau mengimbau para guru untuk melarang anak didik membawa permainan lato-lato ke sekolah. 


"Semuanya itu, semua permainan yang dapat menganggu konsentrasi belajar mengajar tidak boleh dibawa ke sekolah, termasuk lato-lato," kata Kepala Disdikbud Kota Lubuklinggau, Dian Candra.

Ia juga mengimbau kepada orang tua agar tidak membiarkan anak-anaknya membawa permainan lato-lato ke sekolah. Termasuk guru juga untuk mengimbau siswanya agar tidak bermain lato-lato saat disekolah. 

"Sebenarnya guru pasti tidak memperbolehkan siswanya membawa mainan ke sekolah termasuk juga lato-lato,' ungkapnya.

Sementara itu Maryati, salah seorang Ibu rumah tangga, warga Jalan Kenanga, Lubuklinggau yang memilik seorang putri di bangku Sekolah Dasar (SD) menegaskan, dirinya secara pribadi melarang keras anaknya membawa mainan ke sekolah. Apalagi permaiman lato-lato yang sekarang lagi booming.

"Saya selalu ingatkan anak saya, bahkan periksa tasnya sebelum pergi sekolah jangan sampai bawa lato-lato. Sebab memamg di rumah di sering main lato-lato, makanya saya periksa tasnya jangan sampai mainanya dibawa ke sekolah," tegasnya.

Tugas anak-anak ke sekolah menurutnya yakni belajar dan bukan untuk main lato-lato. "Jadi saya laranf sekali kalau anak saya bawa mainan ke sekolah. Kan itu menimbulkan suara, jelas menganggu kalau dibawa ke sekolah," pungkasnya.