Gagal Mendarat, Atlet Paralayang Pagar Alam Patah Tangan Jatuh Dari Ketinggian 10 Meter Saat Latihan 

Atlet paralayang Pagar Alam, patah tangan lantaran gagal mendarat. (ist/RMOLSumsel.id)
Atlet paralayang Pagar Alam, patah tangan lantaran gagal mendarat. (ist/RMOLSumsel.id)

Seorang paralayang kota Pagar Alam yang bernama Jhoni mengalami patah lengan kiri setelah terjatuh dari ketinggian 10 meter saat sedang melakukan sesi latihan di Bukit Serelo, Kabupaten,Lahat, Sumatera Selatan.


Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kota Pagar Alam Sunarto mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Minggu (17/09). Semula, Jhoni sedang menggelar latihan paralayang di BUkit Serelo. Namun, saat akan mendarat, tali yang berada di parasuti Jono mendadak terlilit hingga ia pun diterpa angin kencang.

Akibatnya, Jhoni pun gagal mendarat dan terjatuh dari ketinggian 10 meter hingga membuatnya harus mengalami cedera serius.

"Iya benar atlet satu atlet paralayang kita kena musibah tangannya patah dan saat ini sudah di rawat di rumah sakit dan rencananya hendak di operasi ke rumah sakit umum Muara Enim,”kata Sunarto, Minggu (18/9).

Sunarto menjamin seluruh biaya perawatan Jhoni akan ditanggung oleh KONI Pagar Alam hingga sembuh dan dapat beraktivitas dengan normal kembali.

“Mohon doa masyarakat Pagar Alam agar Jhoni lekas sembuh dan dapat beraktivitas normal kembali,”ujarnya.

Untuk diketahui, kota Pagar Alam saat ini masih berada di posisi paling buncit dari 17 kabupaten/kota yang mengirimkan atletnya berlaga di Pekan Olahraga Provinsi 2023 di Kabupaten Lahat dengan perolehan medali 1 perak dan 3 perunggu yang di sumbang oleh cabang olahraga arum jeram.