Firli Bahuri Luncurkan Bus Jelajah Negeri Demi Wujudkan Budaya Antikorupsi

Ketua KPK RI Firli Bahuri saat Peluncuran Roadshow Bus KPK "Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi" di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa sore (6/9)/RMOL
Ketua KPK RI Firli Bahuri saat Peluncuran Roadshow Bus KPK "Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi" di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa sore (6/9)/RMOL

Kemiskinan di Indonesia tidak dapat dientaskan jika korupsi masih merajalela. Untuk itu, masyarakat diajak untuk mengambil peran dalam pemberantasan korupsi dan membangun budaya antikorupsi.


Begitu yang disampaikan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dalam sambutannya di acara Peluncuran Roadshow Bus KPK "Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi" di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa sore (6/9).

Di awal sambutannya, Firli menyampaikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya untuk segenap elemen masyarakat, rakyat Indonesia, segenap anak bangsa yang sama-sama memiliki semangat untuk pemberantasan korupsi.

"Semangat KPK dalam rangka pemberantasan korupsi saya kira sama dengan semangat 277 juta rakyat Indonesia yang menginginkan dan merindukan Indonesia bebas dari korupsi," ujar Firli.

Kegiatan peluncuran Roadshow Bus KPK ini kata Firli, merupakan salah satu program dalam rangka upaya pemberantasan korupsi melalui pendekatan pendidikan masyarakat.

"Kegiatan ini tentulah juga didorong karena pakta empiris tindak pidana korupsi sampai hari ini masih merupakan musuh kita bersama. Walaupun kita telah melakukan tindakan-tindakan tegas, profesional, akuntabel, akuntabilitas, demi kepentingan kepastian hukum dan keadilan, dan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia kita tidak kurang dari sudah 1.389 pelaku tindak korupsi yang kita adili melalui proses peradilan umum tindak pidana korupsi," jelas Firli.

Pada 2022 ini kata Firli, KPK telah melakukan penanganan tindak pidana korupsi melalui tindakan penyelidikan sebanyak 88 kasus, penyidikan sebanyak 79 perkara, penuntutan sebanyak 80 perkara, inkracht sebanyak 75 perkara, dan eksekusi sebanyak 67 perkara, serta telah menetapkan melakukan penahanan para tersangka sebanyak 84 tersangka.

"Angka-angka ini tentulah merupakan keprihatinan kita bersama. Karena kita sadari, walaupun alam demokrasi dengan keterbukaannya tentu lah haruslah menutup celah-celah korupsi, tetapi korupsi masih saja terjadi," terang Firli.

Pada acara hari ini kata Firli, KPK berharap akan memberikan andil besar dalam rangka membangun budaya antikorupsi.

"Kita rindu suatu budaya bangsa yaitu budaya antikorupsi. Kita pun ingin mewujudkan peradaban Indonesia yaitu peradaban yang antikorupsi," kata Firli.

Selain itu, melalui program jelajah negeri bangun antikorupsi tersebut, semua masyarakat diharapkan mengambil peran dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Saya ingin mengajak, mengingatkan kita semua, bahwa korupsi adalah musuh kita bersama, akibat korupsi adalah kemiskinan, bahkan satu kata yang diungkapkan oleh Pope Francis mengatakan, korupsi dibayar oleh kemiskinan. Maknanya adalah, apabila korupsi ada, maka tentulah kemiskinan tidak pernah kita entaskan," jelas Firli.

Selain itu, Firli juga mengutip perkataan dari Albert Einstein yang mengatakan bahwa "dunia tidak akan pernah hancur oleh salah satu pelaku kejahatan, tetapi dunia akan hancur oleh mereka yang hanya menonton tanpa melakukan apapun".

"Saya kira, filosofi yang disampaikan oleh Albert Einstein merupakan energi kita semua untuk membangun negeri ini bebas dari praktik-praktik korupsi, kita bangun budaya, budaya antikorupsi sampai Indonesia benar-benar bersih dari praktik-praktik korupsi," pungkas Firli.