Es Krim Sayur, Solusi Baru Agar Anak Konsumsi Sayur

Carla Prestika sedang memperkenalkan es krim sayurnya pada kegiatan Gebyar UMKM Tahun 2022 dan Pagelaran Seni Promosi Pariwisata, di Gedung Olah Raga (GOR) Pancasila Muara Enim. (Noviansyah/RmolSumsel.id)
Carla Prestika sedang memperkenalkan es krim sayurnya pada kegiatan Gebyar UMKM Tahun 2022 dan Pagelaran Seni Promosi Pariwisata, di Gedung Olah Raga (GOR) Pancasila Muara Enim. (Noviansyah/RmolSumsel.id)

Dunia kuliner terus mengalami perkembangan, banyak inovasi yang lahir dari pemikiran kreatif para pegiat dunia kuliner, dari hal yang sederhana sampai yang unik, tidak terkecuali dalam mengolah dan meramu bahan Es Krim.


Es krim sendiri merupakan salah satu makanan yang banyak digemari anak-anak, namun tidak sedikit anak-anak yang tidak suka memakan sayur-sayuran, hal inilah yang menginspirasi Carla Prestika, untuk meramu dan mengenalkan Es krim sayuran  ke dunia kuliner yang ada di kabupaten Muara Enim.

Bagi Carla, memproduksi Es krim sayuran ini adalah cara baru agar anak-anak mau makan sayuran, mulanya ide membuat es krim sayuran ini terbesit karena melihat hasil panen sayuran hidroponik yang melimpah, kemudian di Muara Enim sendiri sudah banyak petani hidroponik yang menjual dan menanam sendiri sayur-sayuran. 

Kemudian dirinya berpikir bagaimana mengembangkan usaha baru yang memang belum ada namun tetap berkualitas,

“Kalau ditanya keunggulan, kan banyak anak-anak yang tidak doyan makan sayur, dengan adanya es krim sayur ini, kan tidak terlalu terasa karena ada campuran susu dan sedikit gula, tanpa bahan pengawet," ungkapnya kepada kantor berita RMOLSumsel pada kegiatan Gebyar UMKM Tahun 2022 dan Pagelaran Seni Promosi Pariwisata, di Gedung Olah Raga (GOR) Pancasila Muara Enim, Sabtu (19/11).

Untuk pemasaran sendiri, kata dia, saat ini baru melakukan pemasaran online, untuk progresnya sendiri, karena dari awal dirinya mengaku baru memproduksi secara manual, sehingga hasil produksi pun belum bisa banyak.

Bahan baku sayur yang digunakan, di antaranya kata Carla, bayam Brazil hidroponik, bayam merah hidroponik dan pakcoy hidroponik.

Dirinya mengaku, salah satu kendalanya adalah belum mempunyai mesin, kapasitas freezer, tenaga pembuat, tentunya masih membutuhkan adanya bantuan untuk peralatan-peralatan pembuatan es krim,

“Untuk harga sementara ini per cup itu Rp 10 ribu, kita belum tau juga per liternya habis berapa karena ordernya masih sedikit-sedikit," ujarnya.

Melalui gebyar UMKM yang digelar oleh pemerintah daerah ini, kata dia, tentunya sangat membantu mereka para pengusaha untuk memberitahu bahwa mereka mempunyai usaha, yang kemudian diharapkan bisa mendapatkan dukungan dari pemerintah.

"Saya menginginkan, pemerintah benar-benar memperhatikan UMKM yang memang bekerja dan ada usaha bukan yang fiktif, memang ada usahanya, ada tempatnya ada labelnya, diproduksi dan dipasarkan," ujar Carla.

Jadi menurutnya, bantuan pemerintah akan tepat sasaran jika memperhatikan itu, dirinya berharap ke depan dengan adanya bantuan tersebut, pengusaha UMKM akan lebih maju ke depan, dan membawa nama daerah karena usaha seperti Es krim sayur ini, kata dia, merupakan satu-satunya di Sumsel.

"Kita sudah terdaftar BPOM dan saat ini sedang menuju sertifikasi halal, kita baru memulai usaha es krim ini di awal tahun 2022, namun hidroponiknya sudah lama sejak 2011, berawal dari pekarangan rumah hingga terpikir untuk melakukan inovasi dengan memproduksi es krim sayur," katanya.