Elektabilitas bakal Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengalami penurunan, usai menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai bakal Cawapres. Hal itu tercermin dari hasil berbagai survei.
- Sejumlah Tokoh Disebut Bakal Menantang Herman Deru di Pilgub Sumsel 2024
- MK Diingatkan Tak Cawe-cawe dalam Uji Materiil Batas Usia Capres-Cawapres
- Pengamat: Jokowi Pegang Kartu Truf Para Ketum Meski Tak Punya Partai
Baca Juga
Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, merosotnya elektabilitas bakal Capres yang diusung Partai Nasdem, PKS dan PKB, itu karena pendukung ideologis Anies memandang Muhaimin bagian dari rezim yang selama ini berseberangan.
"Maka, untuk mendongkrak kembali elektabilitas Anies, diperlukan strategi jitu," kata Andi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/10).
Dia menyarankan, Muhaimin perlu meyakinkan pemilih Anies bahwa dia bukan lagi bagian atau titipan rezim berkuasa saat ini, dan menyatakan akan sejalan dengan gagasan serta program yang Anies lakukan.
Anies juga disarankan membangun dan melakukan pendekatan khusus dengan basis pemilih Nahdlatul Ulama, terutama yang berseberangan dengan Muhaimin.
"Jadi perlu menarik tokoh-tokoh NU menjadi bagian dari koalisi, walaupun itu sulit. Misal Khofifah dan Yenny Wahid, yang memiliki magnet politik di kalangan Nahdliyin," jelas analisis politik Universitas Nasional itu.
Anies juga disarankan membangun komunikasi politik dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah serta menyerap aspirasi mereka.
"Membangun kesepahaman tentang Indonesia baru ke depan yang tidak Islamophobia. Warga Muhammadiyah merupakan pemilih rasional, maka perlu pendekatan rasional juga," pungkasnya.
- Duet Anies-Ahok Kandas Sebelum Bertarung
- Gugatan Kubu Amin Ditolak, 3 Hakim MK Dissenting Opinion
- Ditawari Maju Pilgub Jakarta, Anies Pilih Tunggu Putusan MK