Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan, pertumbuhan ekonomi provinsi Sumsel pada triwulan I 2022 (year on year/yoy) tumbuh 5,15 persen.
- BRI Siapkan Rp30,4 Triliun Antisipasi Kebutuhan Dana Nataru
- Batik Indonesia Tembus Pasar Digital Korea Selatan
- bank bjb Telah Salurkan KPR Sejahtera FLPP Rp3,2 Triliun Untuk 23.347 Nasabah
Baca Juga
Kepala BPS Provinsi Sumsel, Zulkipli menyampaikan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 14,73 persen.
Hal itu ditopang meningkatnya nilai dan volume ekspor pada beberapa komoditas utama seperti ekspor bahan bakar mineral sebesar 51,51 persen, ekspor kayu sebesar 48,91 persen, dan ekspor bubur kayu 14,61 persen.
“Selain itu, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,19 persen,” katanya, Senin (9/5).
Lebih jauh Zulkipli menerangkan, Ekonomi Sumsel triwulan I 2022 mengalami pertumbuhan 0,03 persen dibanding triwulan IV 2021.
“Pertumbuhan terjadi pada 7 sektor usaha, sedangkan kontraksi terjadi pada 10 sektor usaha. Sektor usaha pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,30 persen, diikuti oleh jasa perusahaan yang tumbuh 2,36 persen dan industri pengolahan sebesar 1,33 persen,” terangnya.
Sedangkan untuk tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2022 mencapai 4,74 persen atau turun 0,43 persen jika dibandingkan kondisi Februari 2021.
“Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Februari 2022 sebanyak 4,40 juta orang turun 40,1 ribu orang dibanding Februari 2021. Sejalan dengan penurunan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan sebesar 0,62 persen poin,” tuturnya.
- Data BPS: 96,8 Ribu Warga Sumsel Keluar dari Kemiskinan
- Nilai Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai US$503,09 Juta atau Naik 12,94 Persen
- Anak Muda Ogah jadi Petani, Minat Pertanian Generasi Milenial Menurun