Dulu Kumuh dan Rawan Banjir, Kampung Ulung di Lubuklinggau Kini Jadi Destinasi Wisata

Gubernur Sumsel Herman Deru saat berkunjung di Kampung Ulung Kota Lubuklinggau. (ist/rmolsumsel.id)
Gubernur Sumsel Herman Deru saat berkunjung di Kampung Ulung Kota Lubuklinggau. (ist/rmolsumsel.id)

Kampung Ulung yang berada di Kecamatan Ulak Sulung Kota Lubuklinggau dulunya merupakan wilayah kumuh dan rawan banjir. Warga di kampung ini kerap berjibaku dengan genangan air ketika hujan dengan intensitas tinggi melanda Kota Lubuklinggau. Bahkan, warga di kampung tersebut kerap dicemaskan dengan ancaman longsor lantaran lokasinya yang berada di pinggir sungai.


Namun, dalam dua tahun terakhir, Pemkot Lubuklinggau terus melakukan pembenahan. Berbagai infrastruktur pengendalian banjir dibangun di kampung tersebut. Pembenahan juga dilakukan di sepanjang lorong yang menghubungkan kampung. Saat ini, kampung tersebut menjadi salah satu destinasi wisata di kota tersebut. 

Wali Kota Lubuklinggau Prana Putra Sohe mengatakan, terwujudnya destinasi baru ini tak lepas berkat kolaborasi banyak pihak yakni pusat, Dinas Perkim Sumsel, Dinas Perkim Lubuklinggau. 

"Agar ini lebih indah  rencananya akan kita tambah taman menggunakan dana APBD agar kawasan ini bisa dirawat terus pengelolaan akan diberikan kepada masyarakat setempat," jelas Prana Putra Sohe saat mendampingi Gubernur Sumsel Herman Deru meninjau Kampung Ulung, Sabtu (25/9). 

Destinasi baru ini melengkapi salah satu kampung lainnya yang juga telah dibangun. Yakni Kampung Warna Warni yang berada di kelurahan Lubuklinggau Ulu Kecamatan Lubuklinggau Barat II. "Jadi semakin banyak pilihan wisata yang bisa dikunjungi ketika berada di Lubuklinggau," bebernya. 

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pengelolaan kawasan kumuh yang dilakukan Pemkot Lubuklinggau bisa menjadi contoh pemerintah kabupaten/kota lainnya di Sumsel. Pemda diminta harus bergerak cepat dengan membuat peraturan daerah (Perda) ataupun Peraturan Kepala Daerah (Perkada) terkait penetapan status wilayah kumuh di daerahnya. 

"Kalau administrasinya lengkap, pengelolaan atau revitalisasi bisa didorong. Dananya bisa berasal dari berbagai sumber. Pusat, provinsi maupun APBD daerahnya sendiri," ucapnya. 

Ia mengatakan, revitalisasi suatu kawasan bakal berdampak terhadap kesejahteraan masyarakatnya. "Sebab, kampungnya bakal banyak dikunjungi orang dan bisa memberikan dampak ekonomi masyarakat dengan berjualan makanan maupun produk lainnya," pungkasnya.