Karena berbeda pendapat dengan Partai Demokrat soal UU Cipta Kerja, Ferdinand Hutahaean memilih hengkang. Dia menyatakan mendukung UU Cipta Kerja karena dirinya berpolitik demi bangsa dan negara, bukan untuk kelompok atau partai politik.
- Bila RUU Desa Tak Disahkan 5 Desember, Ribuan Kepala Desa Ancam DPR Tak Ikut Pemilu
- Ketua PMII Kuningan Khawatir Kekuatan Oligarki Kalahkan Partisipasi Rakyat pada Pemilu 2024
- Gerindra Jatim: Khofifah Kandidat Ketua Timses Prabowo untuk Pilpres 2024
Baca Juga
Ya. Partai Demokrat menolak UU Cipta Kerja, Ferdinand mendukung. Punya perbedaan prinsip dengan Partai Demokrat terkait UU Cipta Kerja itulah yang membuat Ferdinand mundur dari kepengurusan dan keluar dari Partai Demokrat.
"Satunya perbedaan prinsip soal UU Ciptaker. Ini sangat jauh berbeda pemahaman. Jadi saya lebih baik pergi daripada berkonflik di dalam," kata Ferdinand dalam pesan singkatnya kepada awak media, Minggu (11/10/2020).
Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat itu mengaku, punya beberapa alasan lain keluar dari Demokrat. Namun, dia enggak memerinci alasan-alasan lain yang menyebabkan dirinya hengkang dari Demokrat.
"Ada beberapa poin alasan saya, tetapi tak semua harus saya ungkapkan. Namun, terutama adalah perbedaan prinsip pemahanan dalam mengelola partai dan perbedaan prinsip tentang memilih jalan politik atau strategi berpolitik," ungkap dia.
"Saya selalu mementingkan kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa di atas kepentingan apa pun," beber dia.
Sebelumnya pada Sabtu (10/10), pria yang juga Direktur Eksekutif Energi Watch Indonesia (EWI) itu menyampaikan pandangannya soal RUU Cipta Kerja yang telah disetujui DPR menjadi UU.
Dalam tulisannya, Ferdinand menyatakan mendukung terbitnya UU Cipta Kerja. Namun, dia menegaskan bahwa dukungannya terhadap pemerintah bukan untuk menjilat, apalagi ingin menjadi pejabat.
Ia juga menegaskan, dirinya berpolitik demi bangsa dan negara. Kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan dan partai. [ida]
- Safari Politik di Lampung, Gibran: Sosial Media Bukan Untuk Nyiyir, Gibah, Pamer
- Kasus Ijazah Palsu Bupati Lahat Cik Ujang di SP3 Ferdy Sambo, FSPP Tuntut Bareskrim Usut Tuntas
- Nasdem Sumsel Jamin Tidak Ada Bacaleg Mantan Narapidana