Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta segera memanggil mantan Direksi PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Hendi Prio Santoso.
- Sakit Hati Karena Pasang Muka Sinis, Motif Linmas Bacok Ketua KPPS di Palembang
- Jaksa Kejari Palembang Akan Jemput Paksa Selebgram Alnaura
- Satres Narkoba Lubuklinggau Tangkap Dua Kurir Ekstasi Jaringan Internasional
Baca Juga
Desakan tersebut disampaikan Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, Arief Poyuono berkenaan dengan adanya dugaan kasus tindak pidana korupsi di badan usaha PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PGN.
Arief Poyuono mencermati dugaan tersebut dari proses akuisisi 20 persen participating interest (PI) Saka Energi terhadap Lapangan Kepodang, Blok Muriah, Jawa Tengah dari Sunny Ridge Offshore Limited (SROL) pada 16 Desember 2014.
Akuisisi tersebut diduga atas instruksi induk usaha Saka, PGN yang saat itu masih dijabat Hendi Prio Santoso di direksi.
"KPK harus memanggil Hendi Prio untuk diminta penjelasannya apakah dia terlibat dan mengetahui proses akuisisi tersebut atau tidak. Sebab saat itu pemegang otoritas tertinggi di PGN ada di tangan Hendi Prio," kata Arief Poyuono, Jumat (24/2).
Diduga, para pengambil keputusan di Saka Energi dan PGN melakukan kesengajaan untuk memperkaya Sunny Ridge Offshore Limited (SROL) dengan tidak memotong kewajiban pajak.
Akibat praktik tersebut, PT Saka Energi harus menanggung pajak SROL sebelum diakuisisi dan menanggung pajak penjualan sebesar denda pajak potensial 127,7 juta dolar AS terkait pembelian 65 persen saham di Blok Pangkah dari Hess Indonesia Pangkah Limited (HIPL) dan Hess Oil and Gas Inc (HOGI) pada tahun 2014.
"Konyolnya lagi, dari pembelian tersebut, Mahkamah Agung memutuskan dan meminta Saka Energi bertanggung jawab atas pajak dan denda senilai total 255,4 juta dolar AS," tegas Arief Poyuono.
Politisi Gerindra ini menilai, praktik tersebut sudah cukup jelas ada kerugian negara yang sangat besar.
"Saatnya KPK membongkar dugaan konspirasi kejahatan kelas tinggi dalam kasus ini dengan segera memanggil semua pelakunya. Jangan cuma korupsi kelas cere saja yang diurus," tandasnya.
- Perusahaan Gas Negara Umumkan Force Majeure dengan Gunvor Singapore
- Ade Armando Bela PT Titan, Arief Poyuono: Lebih Murah Gunakan Buzzer Ketimbang Bayar Angsuran Kredit Ratusan Miliar
- PGN Target Pasang 125.000 Jaringan Gas Rumah Tangga di Sumsel