Dua Unit Pompa Portable Dikerahkan Surutkan Air di Jalan Protokol 

Jalan Basuki Rahmat yang terendam banjir. (ist/rmolsumsel.id)
Jalan Basuki Rahmat yang terendam banjir. (ist/rmolsumsel.id)

Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII Palembang menyiagakan sebanyak dua unit mesin pompa portable untuk menyurutkan genangan air di sejumlah jalan protokol Palembang. 


Kepala Bidang Operasi Pemeliharaan BBWSS VIII, Arlinsyah mengatakan, dua unit mesin pompa tersebut diletakkan di dua titik. Yakni di pintu aliran Sungai Bendung yang berada di Jalan R Soekamto dan pintu aliran Sungai Sei Sedapat yang berada di Jalan Rajawali.

Kedua unit pompa sudah disiagakan sejak pukul 09.00 WIB. 

"Kami sudah siagakan dua unit pompa," katanya kepada wartawan, Kamis (6/10). 

Menurutnya, proses pengaliran air memakan waktu sekitar 4-6 jam sampai ruas jalan benar-benar kering. "Cukup lama karena kemampuan pompa portable hanya mampu menyedot air 250-500 liter per detik. Tak sebanding dengan kondisi yang ada di lapangan saat ini. 

Dia mengatakan, kondisi hilir di Sungai Musi, air dalam kondisi surut. Ketinggian air di Pompa Bendung hanya mencapai sekitar 0,90 centimeter. "Namun yang unik disini, kondisi dalam Kota Palembang yang mengalami genangan air yang cukup tinggi," bebernya. 

Menurutnya, penyebab banjir di Kota Palembang disebabkan beberapa faktor. Pertama, pasang surut Sungai Musi. Berdasarkan pantauan BMKG, titik puncak pasang Sungai Musi terjadi antara sore hingga malam hari. Sementara surutnya pada siang hari. Sehingga, ketika terjadi hujan pada malam hari, genangan air akan terhambat. 

"Pagi tadi kami cek disana kondisinya sudah surut yang bagian hilir (Pompa Bendung," bebernya. 

Faktor lainnya, topografi Palembang yang flat serta pertemuan tiga sungai besar juga jadi penyebab mudahnya Palembang terserang banjir. 

"Aliran drainase juga banyak terhambat karena masyarakat masih membuang sampah sembarangan, membangun bangunan pinggiran sungai sehingga membuat saluran air mengalami penyempitan," tandasnya.