Dua Opsi, Evakuasi WNI Awak Kapal Pesiar Diamond Princess

Setelah sukses memulangkan 238 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, kini Pemerintah berencana mengevakuasi awak kapal pesiar Diamond Princess asal Indonesia.


Untuk itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menggelar rapat koordinasi tingkat Menteri terkait rencana tindak lanjut penanganan WNI dari kapal Princess Diamond Jepang, Kamis (20/2).

Termasuk membahas langkah antisipasi masuknya wabah virus tersebut ke Indonesia. Digelar di ruang rapat lantai 8 Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat No 3, Jakarta Pusat, rapat koordinasi tingkat Menteri itu juga dihadiri Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Muhadjir menjelaskan, pemerintah berinisiatif untuk segera mengevakuasi 74 awak kapal WNI yang berada di kapal pesiar Princess Diamond tersebut. Ada 2 opsi yang kemungkinan akan dilakukan pemerintah untuk mengevakuasi. "Ada beberapa opsi yang masih akan kita konsultasikan kepada bapak presiden, nanti akan menunggu keputusan bapak presiden," jelasnya, Kamis (20/2).

Opsi pertama, pemerintah akan menjemput para awak dengan menggunakan kapal, dan opsi kedua melalui udara. Dua opsi tersebut, lanjut Muhadjir, sudah diperhitungkan kelebihan dan kekurangannya. Namun untuk mereka yang dinyatakan terjangkit, pemerintah memutuskan untuk tidak ikut dievakuasi, karena para awak akan menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Jepang. Sampai dengan hari ini, Kamis (20/2), jumlah WNI yang jadi kru kapal pesiar Diamond Princess yang positif terinfeksi virus corona adalam empat orang. "Kalau yang positif nggak boleh (dievakuasi). Dirawat di sana. Sudah dirawat di darat, di beberapa RS di Jepang," jelas Muhadjir.

Terkait detail opsi evakuasi seperti apa, Muhadjir dan menteri lainnya belum bisa banyak berkomentar. Bahkan Menkes Terawan tidak mengeluarkan sepatah kata pun dalam konferensi pers tersebut. Muhadjir hanya menegaskan akan langsung menghadap presiden hari ini di Istana untuk membahas rencana evakuasi ini.