Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palembang, Norman Subowo, ditangkap Polda Metro Jaya, Jumat (15/7) terkait kasus dugaan mafia tanah di Kabupaten Bekasi saat Norman masih menjabat kepala BPN Kabupaten Bekasi.
- Sebut Antrian Operasi di RSMH Antre hingga 6 Bulan, DPRD Sumsel: Sudah Keburu Meninggal Duluan
- Gagal Pertahankan Kursi DPRD Sumsel, Hasbi Asadiki Cari Peruntungan di Pilkada Muratara
- Anggota DPRD Ini Minta Pj Gubernur Tegur Sejumlah Rumah Sakit di Sumsel
Baca Juga
Atas penangkapan tersebut, Ketua Komisi I DPRD Sumsel Antoni Yuzar merasa prihatin dengan kejadian tersebut.
"Kita merasa sangat prihatin, ini memang sudah rahasia umum, apa yang di wacanakan oleh pemerintah pusat sangat baik, terhadap reformasi agraria tentang mafia-mafia tanah, kita mendung dan itu bagian masyarakat-masyarakat kecil yang selalu tertindas, masyarakat yang tidak mampu banyak yang menderita gara-gara proses agraria yang dalam tanda kutip ada kongkalingkong disitu," kata Antoni Yuzar, Jumat (15/7).
Adanya tindakan tegas terhadap pelaku mafia tanah menurut politisi PKB ini diharapkan kedepan dapat lebih baik.
"Ini masalah krusial, kami selaku wakil rakyat sangat-sangat mendukung tindakan tegas dari bapak Jokowi melalui pembantu-pembantunya dengan membentuk Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA)," terangnya
Sehingga menurutnya kedepan negara Indonesia akan lebih bagus dari sekarang. "Untuk di Sumsel kita harapkan penegakan hukum seperti itu harus dilaksanakan, karena banyak mafia-mafian tanah yang harus dikejar sampai ke lobang semut kalau perlu, jangan tanggung-tanggung," tandasnya.
- Sebut Antrian Operasi di RSMH Antre hingga 6 Bulan, DPRD Sumsel: Sudah Keburu Meninggal Duluan
- Gagal Pertahankan Kursi DPRD Sumsel, Hasbi Asadiki Cari Peruntungan di Pilkada Muratara
- Anggota DPRD Ini Minta Pj Gubernur Tegur Sejumlah Rumah Sakit di Sumsel