DPRD Bakal Kawal Penyaluran KUR untuk UMKM di Sumsel

Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati saat reses tahap III di Kantor Bank Sumselbabel cabang Kapten A Rivai. (ist/rmolsumsel.id)
Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati saat reses tahap III di Kantor Bank Sumselbabel cabang Kapten A Rivai. (ist/rmolsumsel.id)

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan dari Daerah Pemilihan I, yang mencakup beberapa kecamatan di Kota Palembang, telah mengadakan reses tahap III di kantor Bank Sumselbabel cabang Kapten Arivai pada hari Selasa (17/10).


Acara ini dihadiri oleh Hj RA Anita Noeringhari (Golkar), yang juga merupakan Koordinator Reses dan Ketua DPRD Sumsel, serta beberapa anggota DPRD Sumsel lainnya seperti Mgs Syaiful Padli (PKS), Yudha Rinaldi (PDI Perjuangan), Kartak Sas (PKB), dan H Chairul S Matdiah (Demokrat). 

Pimpinan Cabang Bank Sumselbabel Kapten A Rivai, Muhamad Fahmi, juga hadir, bersama dengan perwakilan Paguyuban Bakso Solo Berseri (PBSB) dan para pedagang Pecel Lele Lamongan.

Pada kesempatan tersebut, Muhamad Fahmi menyampaikan bahwa Bank Sumselbabel telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai hampir Rp150 miliar ke berbagai sektor ekonomi, perdagangan, pertanian, dan kerajinan. 

Salah satu prestasi yang diunggulkan oleh Bank Sumselbabel adalah penyaluran KUR kepada Paguyuban Bakso Solo Berseri (PBSB) sebesar hampir Rp23 miliar dan penyaluran KUR kepada Pecel Lele Lamongan yang terus berkembang hingga mencapai Rp4 miliar.

Fahmi juga menyebut bahwa Bank Sumselbabel telah mengalokasikan sumber daya untuk mendukung pertanian di daerah penyanggah ekonomi kota Palembang. Fokus tersebut terutama diberikan kepada petani dan perkebunan jagung di daerah Tanjung Lago dan daerah Rambutan.

Hj RA Anita Noeringhari, yang juga merupakan inisiator program KUR di Sumsel, menggarisbawahi bahwa KUR hadir sebagai tanggapan atas situasi ekonomi masyarakat selama pandemi COVID-19. Tujuannya adalah untuk membantu para pelaku usaha memulihkan ekonomi.

Ia juga menyatakan bahwa KUR adalah suatu bentuk pinjaman, bukan hadiah. Anita menunjukkan kebanggaannya atas pemrosesan KUR dan tingkat ketepatan pembayaran yang baik oleh penerima KUR, seperti PBSB yang memiliki nol NPL (Non-Performing Loan).

Politisi Partai Golkar ini berharap agar KUR dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Sumatera Selatan. Selain itu, DPRD Sumsel juga akan mendorong Bank Sumselbabel untuk memberikan KUR kepada pedagang pasar yang biasanya meminjam dengan kredit tanpa jaminan senilai antara Rp10 juta hingga Rp25 juta.

Selama acara ini, pertanyaan diajukan oleh anggota Paguyuban Bakso Solo Berseri (PBSB) mengenai kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus meningkat di pasar. Selain itu, seorang peserta bernama Firza meminta kemudahan dan fasilitasi bagi kabupaten dan kota lain yang ingin mengajukan KUR.

Anita memastikan bahwa aspirasi yang diungkapkan akan ditindaklanjuti, termasuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar. Ia juga setuju bahwa KUR harus tersedia bagi pedagang dari kabupaten dan kota lain di Sumatera Selatan.