Amniar, 45 tahun, Dosen di sebuah perguruan Universitas Negeri ternama di Kota Palembang, Sumatera Selatan sumringah ketika berhasil mengecek karya skripsi akhir dari salah seorang mahasiswanya yang ternyata menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelegence) AI dari aplikasi ChatGPT.
- Hasil Survei: Lebih dari 70 Persen Perempuan Lulusan Teknik di Pakistan Jadi Pengangguran
- Mulai Jalan Santai Hingga Donor Darah, Festival Universitas Terbuka Palembang Berlangsung Meriah
- Polemik UKT UIN Raden Fatah Palembang, DPRD Sumsel: Jangan Sampai Ada DO Massal
Baca Juga
"Dari alat situs ini, ternyata karya skripsi mahasiswaku terindikasi 95 persen dari AI", seloroh Amniar, Kamis (3/5/2024) saat pelatihan Debunking DeepFake di Hotel Zuri Palembang.
Pengetahuan cara membongkar informasi hasil AI atau Debunk AI ini, diampu Heru Margianto-Managing Editor Kompas.com yang dipandu Qodriansyah Agam Sofyan-Jurnalis Trusttv.id di hadapan puluhan orang peserta dari berbagai latar pendidikan.
Heru Margianto atau akrab disapa Embong, mengibaratkan produk AI bagai pisau bermata dua.
"Ibarat pisau, dapat berguna untuk memotong daging ataupun sayuran, sisi lain bila di tangan yang salah, dapat membunuh orang", tegas Heru.
Pelatihan berlangsung 90 menit ini, menyemangati seisi ruang puluhan peserta yang mendapatkan ilmu pengetahuan tentang AI.
Pelatihan Debunking DeepFake ini adalah rangkaian acara Indonesia Fact Checking Summit 2024 yang diselenggarakan 2 Mei 2024 di Palembang.
- Patenkan Alat Olahraga Berbasis Teknologi Sensor, Perjuangan Hartati Menginspirasi Pendidikan Olahraga Sumsel
- Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Bupati Dorong Mahasiswa Bikin Aplikasi Pertanian
- Universitas PGRI Palembang Targetkan Masuk Peringkat 200 Besar Asia