Amniar, 45 tahun, Dosen di sebuah perguruan Universitas Negeri ternama di Kota Palembang, Sumatera Selatan sumringah ketika berhasil mengecek karya skripsi akhir dari salah seorang mahasiswanya yang ternyata menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelegence) AI dari aplikasi ChatGPT.
- Itera Resmi Buka Prodi Rekayasa Kosmetik Pertama di Indonesia
- Empat Tahun Kebijakan NSP, Korean Center RMOL Gelar Lomba Esai Untuk Mahasiswa
- Tak Hanya Bantu Saat Kuliah, Bupati Juga Siapkan Lowongan Kerja untuk Mahasiswa Asal Muba
Baca Juga
"Dari alat situs ini, ternyata karya skripsi mahasiswaku terindikasi 95 persen dari AI", seloroh Amniar, Kamis (3/5/2024) saat pelatihan Debunking DeepFake di Hotel Zuri Palembang.
Pengetahuan cara membongkar informasi hasil AI atau Debunk AI ini, diampu Heru Margianto-Managing Editor Kompas.com yang dipandu Qodriansyah Agam Sofyan-Jurnalis Trusttv.id di hadapan puluhan orang peserta dari berbagai latar pendidikan.
Heru Margianto atau akrab disapa Embong, mengibaratkan produk AI bagai pisau bermata dua.
"Ibarat pisau, dapat berguna untuk memotong daging ataupun sayuran, sisi lain bila di tangan yang salah, dapat membunuh orang", tegas Heru.
Pelatihan berlangsung 90 menit ini, menyemangati seisi ruang puluhan peserta yang mendapatkan ilmu pengetahuan tentang AI.
Pelatihan Debunking DeepFake ini adalah rangkaian acara Indonesia Fact Checking Summit 2024 yang diselenggarakan 2 Mei 2024 di Palembang.
- Berkah FC Juara Futsal di Gebyar UT Palembang
- Alternatif Elpiji, Mahasiswa Itera Ciptakan Mini Reaktor Biogas
- Gubernur Sumsel Imbau Alumni Unisti Jangan Star Syndrome