Divonis Positif Covid-19, Seorang Warga Tangsel Minta Kepala Puskesmas Setu Dicopot

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Seorang warga Setu, Kota Tangerang Selatan, menuliskan surat kekecewaannya terhadap pelayanan Puskesmas Setu. Dalam surat yang ditujukan langsung ke Kepala Dinas Kesehatan Tangsel itu, dia merasa kecewa telah dinyatakan positif positif Covid-19 oleh pihak Puskesmas Setu.


Bahkan, warga yang menjadi korban yang dinyatakan positif Covid-19 itu meminta kepala Puskesmas Setu dan salah seorang dokter dicopot.

"Dengan hormat, Kami atas nama keluarga dari E F, Bapak F Kp Setu RT 015/ 004 Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, dengan ini meminta agar memberikan sanksi yang tegas berupa pencopotan Kepala UPT Puskesmas Setu dari jabatannya dan pemecatan Dokter H dari jabatannya, sehubungan telah menyatakan positf Covid-19 secara tidak akurat lalu menyebarkan informasi tersebut kepada semua pihak yang cenderung fitnah, sehingga menyebabkan kerugian Materil dan Immateril kepada E dan keluarga," bunyi surat yang diterima Kantor Berita RMOLBanten pada Rabu (16/2).

Selain itu, korban juga mengingatkan kepada pejabat Dinas Kesehatan atau Pemerintah Kota Tangsel agar menerima pejabat yang berkualitas dan tidak menebar fitnah.

"Selanjutnya dengan ini juga meminta agar dalam menempatkan pejabat adalah yang berkualitas, bekerja berdasarkan ilmu pengetahuan dan tidak membuat resah serta menebar fitnah, seperti sebagaimana yang kami alami," lanjut isi surat tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, salah seorang korban yang keluarganya divonis positif Covid-19 dan merasa difitnah membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Iya saya korbannya, kejadiannya Rabu minggu lalu," ujar korban yang enggan disebutkan namanya kepada Kantor Berita RMOLBanten, Rabu (16/2).

Korban enggan berkomentar lebih banyak. Karena menurutnya, kasus tersebut masih dalam tahap mediasi.

"Lagi proses mediasi," singkatnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar saat dihubungi belum memberikan komentar mengenai surat warga Setu yang kecewa dinyatakan Covid-19 dan merasa difitnah.