Dinkes PALI Lakukan Fogging Setelah Ditemukan Kasus DBD

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI melakukan Foging diwilayah yang ditemukan kasus DBD/Foto:Eko
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI melakukan Foging diwilayah yang ditemukan kasus DBD/Foto:Eko

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali ditemukan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), tepatnya daerah Jerambah Besi, Desa Karta Dewa, Kecamatan Talang Ubi. 


Diketahui sudah  tiga warga yang terserang DBD diwilayah tersebut. Untuk mengantisipasi merebaknya penyakit DBD, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI memerintahkan Puskesmas Karta Dewa untuk melakukan fogging di lingkungan yang warganya terkena DBD. 

Plt Kepala Dinkes Kabupaten PALI, dr Zamir Alvi mengakui jika sudah ada laporan terkait kasus DBD. Namun, pasien yang terjangkit sudah ditangani medis, baik di Puskesmas atau pun yang dirujuk ke rumah sakit. 

"Tidak ada kasus yang kronis, hanya diambil tindakan medis ringan, karena yang masuk laporan kasus baru gejala DBD. Rata-rata yang terkena DBD adalah anak-anak dan remaja," katanya, Rabu (7/9).

Dia menerangkan, untuk menekan pertumbuhan nyamuk penyebar virus DBD, maka dilakukan fogging di wilayah endemis. "Kita juga membagikan bubuk abate untuk menghilangkan jentik nyamuk di bak mandi atau penampungan air," terangnya. 

Dia menyarankan, dalam mencegah nyamuk penyebab utama DBD sudah tersedia alat fogging di setiap desa yang dibeli pemerintah desa melalui dana desa atau alokasi dana desa. 

"Sudah ada beberapa desa yang memiliki alat fogging. Untuk obat atau racun nyamuk saat fogging, kita bisa bantu. Jadi dengan adanya alat fogging di setiap desa, ketika ada warga terserang DBD bisa cepat ditanggulangi dengan melakukan fogging dilingkugan tersebut," sarannya.

Zamir menghimbau warga PALI agar menjaga lingkungan terutama memperhatikan aliran air atau tempat-tempat yang disinyalir menjadi genangan air.

"Nyamuk penyebar virus DBD berkembang biak di genangan air bersih, seperti pada bekas botol, bekas kaleng, bekas ban atau tempat yang bisa menampung air dan menggenang. Untuk menghindari nyamuk bersarang pada benda itu, sebaiknya dikubur," himbaunya.

Selain mengubur benda yang dapat menampung air, warga juga diminta untuk menguras bak mandi secara teratur. 

"Jangan sampai bak mandi kita jadi sarang nyamuk. Kuras minimal satu minggu sekali dan taburkan bubuk abate. Lalu tutup bak mandi setelah dipakai agar nyamuk tidak bisa berkembang biak," tukasnya.