Harga karet di wilayah Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, tercatat mengalami penurunan tipis pasca Idulfitri 2025.
- Wakil Ketua DPRD PALI Dukung Pembentukan DOB: Bukan untuk Raja-Raja Kecil, Tapi Demi Rakyat
- Kritisi Kepemimpinan Asgianto-Iwan Tuaji di PALI, Pengamat Sebut Banyak Gimik dan Minim Prestasi
- Rasio Elektrifikasi Sumsel Tembus 99 Persen, Gubernur Resmikan Listrik Masuk Desa di PALI
Baca Juga
Dari yang sebelumnya menyentuh angka Rp12 ribu per kilogram di tingkat petani, kini menjadi Rp11 ribu/kg.
Meski mengalami penurunan, para petani setempat tetap menunjukkan sikap optimis. Mereka meyakini harga karet akan kembali stabil dalam waktu dekat dan bahkan berpotensi naik hingga akhir tahun.
Husni, salah satu petani karet asal Kecamatan Tanah Abang, mengatakan, harga saat ini masih cukup layak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Paling tidak harga getah karet itu masih seimbang dengan harga beras. Artinya, meski turun, belum terlalu mengkhawatirkan,” ujarnya saat ditemui Minggu (6/4/2025).
Dalam kondisi normal, ia menyebut petani bisa menyadap 40-50 kilogram getah jedol per hektare dalam waktu empat hari. Dengan harga Rp11 ribu/kg, pendapatan petani berkisar Rp550 ribu per minggu.
“Sebelum Lebaran, bisa sampai Rp600 sampai Rp700 ribu per minggu, itu pun kalau cuaca mendukung dan tidak hujan,” tambahnya.
Meski aktivitas penyadapan tak selalu berjalan setiap hari karena faktor sosial dan cuaca, Husni tetap percaya harga karet lokal akan kembali ke angka Rp12 ribu, bahkan bisa tembus Rp14 ribu/kg seperti sebelum Lebaran.
Optimisme serupa juga disampaikan oleh Karim, salah satu pengepul karet di wilayah tersebut. Menurutnya, penurunan harga saat ini lebih disebabkan oleh tutupnya sejumlah pabrik remiling selama libur Lebaran.
“Sebelum Lebaran, harga di pengepul bisa Rp13 sampai Rp14 ribu. Kalau di pabrik, bisa sampai Rp15 ribu/kg. Tapi karena pabrik belum semua beroperasi penuh, harga sementara turun,” jelasnya.
- Polres Lubuklinggau Ungkap 88 Kasus 3C, Remaja Jadi Dominasi Pelaku
- Sembilan Titik Api Karhutla Terpantau di Sumsel, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Sumsel Tuan Rumah Swarna Songket Nusantara 2025, Angkat Marwah Wastra Tradisional ke Panggung Nasional