Dilarang Paksa Siswa Punya Hp Android!

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumsel Ahmad Zulinto mengatakan, Kurikulum Tahun Ajaran 2020/2021 tidak ada perubahan. Akan tetapi proses belajar masih di rumah dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara dalam jaringan (daring).


"Dalam kondisi ini kami setiap hari mengamati bagaimana penyebaran Covid-19, yang terkadang meningkat, terkadang sedikit menurun dan terkadang melandai, hingga kini belum menentu. Maka kita tetap akan melaksanakan PJJ secara daring," katanya, Rabu (22/7/2020).

Diakui Zulinto, banyak permasalahan serta pengaduan orangtua terkait PJJ ini. Karena ada ketidakmampuan orangtua untuk membeli Handphone (Hp) Android atau menyediakan alat yang bagus. Sehingga anak menjadi malas. Dan ini membuat orangtua juga repot, yang mana seharusnya bekerja, tapi apa mau dikata ini kita tidak ingin anak terkena virus.

"Banyak orangtua yang mengadu terkait ini. Tapi tetap kita upayakan anak belajar dengan baik serta ada dampingan dari orangtua," ujarnya.

Zulinto menegaskan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang tidak membenarkan kalau ada sekolah yang memaksakan siswa menggunakan Hp Android selama PJJ. Karena sekolah bisa mengadakan belajar secara luar jaringan (luring) atau offline

Sekolah bisa memberikan modul atau bisa memberikan tugas kepada siswa yang tidak punya Hp Android. Dengan cara seminggu sekali, siswa datang ke sekolah untuk mengambil tugas dengan menggunakan protokol kesehatan.

"Karena dalam pandemi ini kita tidak menuntut ketuntasan kurikulum, tapi bagaimana guru bisa membuat siswa lebih arif, berkarakter dan memahami pelajaran dalam kondisi ini," tegasnya yang juga Kepala Disdik kota Palembang.

Ditanya efektif atau tidak, Zulinto menjawab,"Pasti tidak lah."

Menurutnya, efektif itu apabila ada tatap muka. "Harus ingat bahwa pertemuan antara guru dan anak, ada ilmu lain yang diberikan seorang guru kepada muridnya."

"Jadi tidak bisa hanya satu kegiatan, bahwa dengan IT bisa mengalahkan semuanya itu tidak bisa. Karena apa guru tidak dapat digantikan dengan apa pun," tambahnya.[ida]