Dilanda Banjir, Peternak Sapi di Muara Enim Masih Kesulitan Mencari Rumput

Tampak peternak Sapi sedang menggembalakan Sapi di jalan desa. (Noviansyah/rmolsumsel.id)
Tampak peternak Sapi sedang menggembalakan Sapi di jalan desa. (Noviansyah/rmolsumsel.id)

Banjir yang melanda Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan saat ini membuat para peternak sapi di wilayah tersebut kesulitan untuk mencari rumput.


Bahkan, beberapa kandang yang terendam membuat sapi itu kini harus dievakuasi agar tidak ikut terkena banjir.

"Kami hampir sepekan ini harus kerja ekstra keras, sebab seluruh Sapi ternak harus di urus dan di jaga 24 jam," ujar Asmadi (40) warga Desa Banuayu, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, Jumat (19/1).

Menurut Asmadi, kalau sebelum banjir biasanya hewan ternak dilepas di hutan (Belukar) untuk mencari makan, dan mereka bisa bekerja yang lain seperti menyadap, berkebun dan sebagainya.

Namun, sejak kebanjiran ini, praktis mereka tidak bisa bekerja sambilan lainnya, sebab harus menjaga hewan ternaknya mencari makan karena makanannya seperti rumput-rumputan yang tidak terendam air berada di pinggir jalan.

"Kalau tidak dijaga nanti ditabrak mobil atau mengganggu pengguna jalan. Selain itu takut hilang, jadi kami terpaksa harus jaga 24 jam," ujarnya.

Hal senada yang dikatakan warga Desa Kuripan Selatan, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Adi Putra (36) bahwa semenjak banjir mereka tidak bisa bekerja lagi yang lain karena waktunya tersita untuk menjaga dan memberi makan Sapi.

Satu lagi masalah, semenjak banjir hewan ternaknya banyak yang kena penyakit kutu sehingga mereka terpaksa harus rajin membersihkannya setiap hari.

Sebab, jika tidak dibersihkan, kutu tersebut bisa menyebabkan kematian hewan ternak karena menghisap darah hewan tersebut.

Akibat tersita waktu harus memelihara dan menjaga hewan ternaknya, otomatis untuk kebutuhan sehari-hari menjadi terhambat.

"Kalau ada bantuan kamini butuh sembako untuk makan," harapnya.