Dikelola BUMD Banyuasin, Beras Tanjung Lago Dipasarkan Langsung ke Masyarakat

Bupati Banyuasin Askolani saat meninjau RMP Mulya Sari di Kecamatan Tanjung Lago, Selasa (18/1). (Diskominfo Banyuasin/rmolsumsel.id)
Bupati Banyuasin Askolani saat meninjau RMP Mulya Sari di Kecamatan Tanjung Lago, Selasa (18/1). (Diskominfo Banyuasin/rmolsumsel.id)

Pemkab Banyuasin melalui BUMD akan mengelola pengadaan, distribusi dan pemasaran beras produksi petani Bumi Sedulang Setudung. Tak lama lagi, masyarakat bisa membeli langsung beras dari salah satu daerah lumbung pangan Sumatera Selatan.


Hal itu disampaikan Bupati Banyuasin, Askolani saat meninjau Rice Miling Plant (RMP) atau pabrik pengolahan beras Mulia Sejahtera KTM Desa Mulya Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Selasa (18/1).

Menurut Askolani, saat ini pabrik beras masih dikelola koperasi. Namun agar lebih maksimal maka pengelolaan akan diambil alih BUMD. Tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas produksi, namun Askolani menekankan sudah saatnya produksi beras dari Banyuasin khususnya wilayah Tanjung Lago masuk ke pasar dan bisa dibeli masyarakat umum.

“Kita mempersiapkan Banyuasin bisa menjual padi untuk masyarakat umum di tahun 2022 ini,” kata Askolani.

Askolani mengatakan, produksi gabah di desa dalam wilayah Kecamatan Tanjung Lago cukup besar, namun masih digunakan untuk konsumsi masyarakat sendiri dan belum dijual secara umum.

Jika nantinya beras dari Tanjung Lago masuk ke pasaran, maka Askolani berkeyakinan selain dapat meningkatkan produksi beras petani juga dapat menstabilkan harga beras dan gabah di wilayah Banyuasin.

“Dengan melakukan program ini nanti, kita bisa mengontrol sekaligus menstabilkan harga beras,” ucapnya.

Menurut Askolani, untuk Gabah Kering Giling (GKG), Banyuasin tidak mengalami kekurangan stok. Namun agar pabrik beras Mulia Sari lebih maksimal, maka akan diterapkan pengaturan stok masuk dan keluar agar produksi beras terjaga.

“Di RMP Mulya Sari ini, gudang penampungan berkapasitas 300 ton. Untuk produksinya mampu 20 ton per hari,” terang Askolani.