Dibantu UIGM, Pemkot Palembang Punya Aplikasi GIS Covid-19

Untuk meningkatkan peranan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palembang, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pembangunan (Bappeda-Litbang) menggandeng Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) membangun Aplikasi GIS Covid-19.


GIS Covid-19 ini menjadi bagi Aplikasi Hallo Palembang milik Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Palembang.

Kepala Bappeda-Litbang Kota Palembang Harrey Hadi mengaku, Pandemi Covid-19 ini membuat seluruh tatanan kesehatan, ekonomi dan sosial cukup terganggu, sehingga perlu dipantau keberadaannya.

"Jadi nanti aplikasi ini, akan menghimpun seluruh, bagaimana nantinya kita menyajikan data informasi yang aktual, update tetapi terintegrasi dengan baik seperti, mulai dari trend ODP, PDP termasuk kasus positif Covid-19," ungkapnya.

Tidak hanya itu, sambung Harrey, ada beberapa upaya Pemkot Palembang baik dari aspek kesehatan maupun ekonomi dan sosial, dapat dipantau langsung oleh masyarakat.

Dengan aplikasi ini, maka bantuan-bantuan yang diberikan Walikota melalui Kecamatan, Kelurahan, RT dan RW dapat dipantau.

"Misalnya, orang yang menerima bantuan pada titiknya di tagging (penandaan), akan terlihat di mana alamatnya, namanya siapa di RT mana bisa kita lihat," ulasnya.

Untuk kerjasamanya nanti, Harrey mengaku, UIGM menyediakan aplikasi dengan sistem data yang diambil dari Pemkot Palembang. Seperti data keesehatan diambil dari Dinas Kesehatan dan Kominfo sebagai data center.

"Tridharma Perguruan Tinggi ini kan ada masalah pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Jadi yang ketiga inilah yang dilakukan UIGM, sebagai bentuk pengabdian dan kontribusi kepada Pemkot Palembang dalam menghadapi pandemi ini," terangnya.

Harrey mengaku jika aplikasi tersebut murni karena bentuk pengabdian UIGM, tidak ada satu rupiah pun yang dianggarkan oleh Pemkot Palembang untuk. Hanya saja, memang ada transfer SDM dari UIGM ke Pemkot Palembang.

"Sehingga nanti meskipun aplikasi ini sudah selesai/rampung, maka akan tetap ada transfer yang akan kita lanjutkan terus, dalam menginput data dan mengolah data," ulasnya.

Meski telah memiliki fitur yang sama dengan aplikasi Hallo Palembang, Harrey mengaku jika aplikasi atau portal yang dibuat oleh UIGM ini nanti, akan lebih melengkapi aplikasi yang saat ini dikelola Kominfo Kota Palembang tersebut dan lebih bersifat geospasial.

"Hallo Palembang kan sebagai Command Center sedangkan aplikasi GIS Covid-19 sebagai aplikasi yang membackup command cenrer untuk bisa memberikan penyajian yang lebih. Bahkan nanti beberapa aplikasi milik OPD Pemkot Palembang juga akan terintegrasi," terangnya.

Sementara itu, Vice Rector Academic and Student Affair UIGM, Dr. Sumi Amariena Hamim, ST MT menyampaikan jika, apa yang diberikan memiliki kelebihan aplikasi ini memiliki fungsi yang sama-sama memberikan informasi, hanya saja lebih terintegrasi.

"Dia lebih realtime, kemudian untuk pemantauan perkembangan Covid-19 itu kita bisa memilih dalam menunya, misalnya ingin menseleksi berdasarkan kecamatan maka akan ada tampilan baik grafik, kemudian komposisi dan lainnya itu semua bisa berdasarkan seleksi," ungkapnya.

Meski mengaku bersifat realtime, data yang di upload merupakan data-data dari Pemkot Palembang, termasuk distribusi bantuan berdasarkan data daru posko-posko yang ada, seperti masyarakat, kecamatan, kelurahan, Satgas yang ada di Kota Palembang.

"Itu mereka yang input dan kelebihannya ini bisa dipake melalui handphone dan kompatibel untuk seluruh gadget," terangnya.

Dr Sumi mengatakan, nanti aplikasi ini akan dijalankan oleh tenaga operator dari UIGM dan akan ada sharing SDM.

"Nanti dalam perjanjian kerasama (pks) nya dalam bentuk sharing teknologi dan ahli teknologi sehingga nanti pemkot bisa sendiri," tandasnya.[ida]