Dengan Tegas, Zulinto: Bagi Pelajar, Jasmerah!

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palembang Ahmad Zulinto menyatakan, dirinya tidak setuju dengan wacana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menghapus mata pelajaran sejarah.


"Itu tidak benar. Yang jelas itu, tidak mungkin sejarah dihilangkan. Jasmerah! Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, itulah yang membangkitkan rasa patriotisme dan rasa nasionalisme," kata Zulinto, Senin (21/9).

Apalagi para pelajar, lanjut Zulinto, pemuda itu harus tahu sejarah. Kalau itu (sejarah, red) dihapuskan dalam mata pelajaran, yang pasti generasi saat ini dan yang akan datang tentu buta dengan masa lalu. Karena penting itu masa lalu.

Ia juga mengatakan, bahwa orang akan menjadi bijak dengan kondisi masa lalu. Bagaimana orang (pahlawan, red) berjuang untuk mendapat kemerdekaan Indonesia.

"Jadi saya juga selaku ketua PGRI Sumsel, jangan sesekali kita membuang atau menganti ini. Sejarah merupakan mercusuarnya bangsa, siapa yang akan segan dengan negara kita kalau tidak diiringi dengan sejarah," ucapnya.

Lanjutnya, kemerdekaan Indonesia banyak berbeda dengan kebangsaan yang lain. Indonesia merdeka bukan hadiah, bukan penghargaan tetapi karena perjuangan.

"Maka saya tidak setuju kalau sejarah harus dibuang dan tinggalkan bagi pelajaran anak-anak," tegasnya.

Sementara itu, Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim mengatakan, penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan hingga 2022. Ini juga untuk menegaskan bahwa mata pelajaran sejarah tak akan dihapus.

"Penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan sampai 2022. Pada 2021, kami akan melakukan berbagai macam prototyping di sekolah penggerak yang terpilih dan bukan dalam skala nasional," ujar Nadiem di Jakarta, dikutip dari Antara.

"Jadi, sekali lagi tidak ada kebijakan apapun yang akan keluar di 2021 dalam skala kurikulum nasional. Apalagi, penghapusan mata pelajaran sejarah," tukasnya.[ida]