Cuma 10 Menteri Yang Bisa Ngimbangi Jokowi, Lainnya Cuma Bisa Ngevlog

Kalau diberi penilaian, ternyata hanya ada 10 menteri saja yang mampu mengimbangi kecepatan Presiden Jokowi dalam menjalankan kerja kabinet.


Sebagian besar mereka ini merupakan para menteri yang ada sejak di periode pertama Kabinet Jokowi. Sementara para menteri-menteri pendatang baru ternyata belum mampu atau belum memberikan harapan yang sesuai dengan keinginan Jokowi.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menilai, kecepatan yang diinginkan Jokowi ternyata tidak seimbang dengan mesin kabinet yang berjalan lambat bahkan tidak memiliki aura krisis di wajahnya. Setidaknya ada 17 menteri yang kerjanya lelet dan harus diganti.

Bidang sosial, kesehatan, ekonomi, pertanian, pendidikan, perdagangan dan ketenagakerjaan menjadi bagian-bagian mesin kabinet yang harus diganti karena diisi orang-orang yang tidak tepat dengan kecepatan Jokowi.

Sementara kalau diberi angka penilaian, hanya ada 10 menteri saja yang nilai 9 hingga 10.

"Mereka ini kebanyakan berada di komite-komite seperti Luhut, Tito (Mendagri)," ungkap Arief dalam diskusi Webinar bertema Jokowi Harus Ganti Mesin?, Selasa (18/08/2020).

Sedangkan untuk 17 menteri yang layak diganti poinnya antara 4 sampai 6 saja. Dimasa krisis seperti ini, para menter ini harusnya tampil dan banyak melakukan kegiatan bersama menteri-menteri bidang lainnya terutama dari sektor pembiayaan dan keuangan.

"Bekerja dengan benar, jangan tebar pesona, jangan banyak ngevlog, main medsos. Sebetulnya hanya sebagian menteri yang mengerti dan mau bekerja untuk Jokowi itu," tegas Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu itu.

Meski nilai cuma 4 hingga 6 saja namun Arief menolak kalau mereka itu berkinerja buruk tapi hanya tidak pas pada waktunya.

"Areanya beda, saat bangsa kita menghadapi tanjakan, mereka tidak bisa cepat menanjak sesuai keinginan Jokowi karena tidak ada aura krisisnya. Jadi bukan buruk karena mereka semua adalah orang-orang cerdas," ucap Arief.

Sementara sisa menteri yang lainnya nilai 7 hingga 8 poin. Artinya mereka ini masih bisa dipertahankan Jokowi untuk mengikuti kecepatan program yang dimaui presiden.