Camat se Palembang Bakal Diberi Target Pajak

Wali Kota Palembang, Harnojoyo (Istimewa/rmolsumsel.id)
Wali Kota Palembang, Harnojoyo (Istimewa/rmolsumsel.id)

Untuk mengoptimalkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Palembang, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bakal memberikan target pajak bagi setiap camat di Kota Palembang.


Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan camat haruslah memiliki kemampuan untuk menguasai wilayahnya sehingga mereka tentunya memiliki peran penting di wilayah masing-masing, untuk melakukan pendataan mulai dari hotel, restoran, tempat makan yang harus membayar pajak. Karena itu, perlu keterlibatan camat untuk mengoptimalkan pajak sehingga dapat masuk ke dalam kas daerah.

"Akan lebih optimal jika 18 camat ini punya target pajak, karena mereka tahu potensi pajak di wilayahnya," katanya, Selasa (21/12).

Menurutnya, ini sangat penting mengingat di tahun 2021 dari target PAD Rp1,2 triliun kemudian diturunkan menjadi Rp1,080 triliun. Namun, hingga saat ini realisasinya baru diangka 71 persen. Dia mengaku, untuk mengoptimalkan pendapatan daerah ini, bukan hanya tugas dari BPPD saja, melainkan tugas semua Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam segi pengawasannya. Seperti, saat makan atau belanja apakah pajak sudah dipotong atau belum, dan lain sebagainya.

"Kami harap di tahun 2022 mendatang, dengan kondisi Covid-19 yang sudah ada perbaikan maka target pajak sebesar Rp1,070 triliun dapat tercapai," ujarnya. 

Dia menjelaskan, belanja Palembang ini sangat bergantung kepada keuangan daerah salah satunya dari pajak. Karena untuk porsi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus, hibah dan bansos yang didapatkan dari pusat atau pemerintah provinsi itu sudah jelas apa dan kemana alokasinya. 

"Kami harap kedepan kita semua dapat menjadi pengawas bukan hanya pajak tetapi juga retribusi sebagai sumber PAD lainnya," tutupnya.

Sementara itu, Kepala BPPD Palembang, Herly Kurniawan mengatakan ditahun 2021 ini realisasi pajak hanya sekitar 71,16 persen atau sekitar Rp774 miliar dari target sebesar Rp1.080 triliun. Meski demikian, dia optimis di tahun 2022 mendatang mampu mencapai target yang telah ditetapkan yaitu Rp1.070 triliun.

"Kami berkomitmen minimal dapat tercapai Rp1 triliun," pungkasnya.