Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), DR Ir H Heri Amalindo MM sangat menyambut baik adanya wadah organisasi bagi guru–guru Sejarah/IPS yang tergabung dalam Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI).
- Video Art Bersenandung di Perahu Kajang, Ajak Masyarakat Tempirai Lestarikan Lahan Basah dan Budaya Lokal
- Rem Blong, Alat Berat Pengaspal Jalan Tabrak Ruko dan Kendaraan di PALI
- Beredar Hasil Survei Palsu Terkait Pilkada PALI, Bawaslu Ingatkan Masyarakat Waspada Hoax
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Bupati PALI, saat mengadakan silaturahmi dengan AGSI Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan AGSI PALI di Guest House Bupati PALI, Komplek Pertamina Pendopo, Kecamatan Talang Ubi, Rabu (12/10/2022).
Menurut Bupati PALI, DR Ir H Heri Amalindo MM, guru berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi, memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi, memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
”Keberadaan AGSI sangat tepat di tengah bangsa Indonesia yang semakin dewasa. Tapi, banyak yang belum memahami sejarah bangsanya," katanya.
Heri Amalindo menjelaskan, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. "Peranan sejarah sangat besar dalam melahirkan Republik Indonesia,” jelasnya.
Apalagi, Bupati PALI menuturkan, Kabupaten PALI banyak terdapat peninggalan–peninggalan sejarah dan budaya seperti Candi Bumi Ayu yang merupakan salah satu situs peninggalan Agama Hindu terdapat di pesisir Sungai Lematang, merupakan Candi Hindu terbesar di luar Pulau Jawa.
Hal itu dapat dijadikan rujukan bagi guru-guru untuk mengadakan penelitian atau kegiatan-kegiatan dalam upaya mengembangkan pengetahuannya.
“Harapan kami dengan adanya Asosiasi Guru Sejarah Indonesia atau AGSI ini dapat menjadi mitra bagi pemerintah dalam memajukan pendidikan, kesejarahan dan kebudayaan Indonesia, khususnya di Kabupaten PALI,” harapnya.
Diakhir sambutannya Bupati PALI, DR Ir H Heri Amalindo MM memberikan tantangan kepada guru-guru sejarah yang tergabung di AGSI PALI untuk membuat karya ilmiah kearipan lokal, karya ilmiah terbaik akan di berangkatkan umrah.
"Nanti ada dua orang pemenang yang akan diberangkatkan umrah. Itu sebagai bentuk penghargaan kepada para guru sejarah," katanya.
Sementara, Ketua AGSI Sumsel, Merry Hamraeny menjelaskan, AGSI adalah organisasi profesi yang bersifat independen, tapi akan menilai sendiri secara objektif, proporsional, dan bijak mengenai kiprah para tokoh dalam sejarah Indonesia.
"Untuk AGSI Kabupaten PALI merupakan yang pertama atau perdana terbentuk di daerah yang ada di Provinsi Sumsel,” katanya.
Merry mengatakan, baru pertama ke Kabupaten PALI langsung disambut baik oleh Bupati PALI.
"Ini hanya acara silaturahmi, tapi bentuk sangat luar biasa, bapak Bupati sangat merespon dengan kegiatan ini, kami juga mengucapkan terimakasih,” ucapnya.
Ia berharap AGSI ini bukan hanya sebuah nama perkumpulan guru namun bisa membantu Kabupaten PALI dalam mengangkat sejarah-sejarah kearipan lokal.
Ditempat sama, Ketua AGSI PALI Yunita Susilawati mengucapkan terima kasih kepada Bupati PALI yang telah memfasilitasi kegiatan silahturahmi tersebut.
“Terima kasih bapak Bupati atas fasilitas yang sudah diberikan untuk kami. Kegiatan ini untuk mempererat hubungan antara Pemerintah PALI dengan AGSI,” ucapnya.
Yunita menambahkan, AGSI Kabupaten PALI berharap penuh dukungan dari Pemerintah Kabupaten PALI terkhusus Bupati PALI supaya bisa bersinergi dalam memberikan pendidikan yang baik di bidang Sejarah.
Untuk diketahui AGSI Kabupaten PALI sudah terbentuk dan merupakan organisasi AGSI yang pertama yang sudah terbentuk didaerah di Provinsi Sumsel.
- Video Art Bersenandung di Perahu Kajang, Ajak Masyarakat Tempirai Lestarikan Lahan Basah dan Budaya Lokal
- Rem Blong, Alat Berat Pengaspal Jalan Tabrak Ruko dan Kendaraan di PALI
- Beredar Hasil Survei Palsu Terkait Pilkada PALI, Bawaslu Ingatkan Masyarakat Waspada Hoax