Perum Bulog Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) menargetkan penyerapan beras dari petani Sumatera Selatan sebesar 161.000 ton pada periode Januari hingga April 2025.
- 300 Ribu Ton Beras Impor Berkutu, Bulog Harus Tanggungjawab
- Bulog dan Bapanas Harus Pangkas Jalur Distribusi Beras
- Danrem Gapo Siap Kawal Target Bulog Serap 160 Ribu Ton Gabah Petani di Sumsel
Baca Juga
Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden terkait pengendalian harga gabah dan penyerapan hasil panen petani.
Pj Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, menegaskan Pemerintah Provinsi Sumsel siap merealisasikan kebijakan ini untuk memastikan kesejahteraan petani serta menjaga stabilitas harga gabah di pasaran.
"Kita semua di sini berupaya bersama menerapkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden dan para menteri. Kendala-kendala yang dihadapi akan kita selesaikan secara bersama, yang terpenting kita mendukung penuh program ini," ujar Elen dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Lanjutan Penyerapan Pengendalian Harga Gabah di Provinsi Sumsel, Selasa (11/2/2025) di Griya Agung.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumsel, Bambang Pramono, menyebutkan bahwa harga gabah di tingkat petani pada Januari-Februari 2025 berkisar antara Rp5.100 hingga Rp6.500 per kilogram.
Ia juga menambahkan bahwa jumlah perusahaan penggilingan padi di Sumsel mencapai 274 unit, yang siap mendukung penyerapan produksi padi dari petani.
"Potensi produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) di Sumsel pada Februari-Maret 2025 diperkirakan mencapai 784.206 ton atau setara dengan 450.370 ton beras. Dengan target penyerapan Bulog sebesar 161.000 ton, kita berharap hasil panen petani dapat terserap maksimal," jelasnya.
Dari sisi teknis, Kepala Perum Bulog Sumsel Babel, Elis Nurhayati, mengatakan bahwa pengadaan gabah dan beras dalam negeri tahun 2025 akan dilakukan dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dengan harga Rp6.500 per kilogram, sementara harga beras di gudang Bulog ditetapkan sebesar Rp12.000 per kilogram.
"Bulog akan melakukan pembelian GKP yang kemudian diolah menjadi beras di SPP atau melalui mitra Maklon sesuai standar yang ditetapkan. Kami juga mengharapkan para petani untuk terus meningkatkan kualitas hasil panen agar tidak ada lagi hama, jerami, atau kotoran dalam beras yang dihasilkan," ujar Elis.
- 300 Ribu Ton Beras Impor Berkutu, Bulog Harus Tanggungjawab
- Bulog dan Bapanas Harus Pangkas Jalur Distribusi Beras
- Danrem Gapo Siap Kawal Target Bulog Serap 160 Ribu Ton Gabah Petani di Sumsel