Buka Rakernas JKPI, Harnojoyo: Ada Ribuan Orang yang Hadir di Kota Palembang

Pembukaan Rakernas JKPI di Hotel Aryaduta Palembang/ist
Pembukaan Rakernas JKPI di Hotel Aryaduta Palembang/ist

Rapat Kerja Nasional atau Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) resmi dibuka, Kamis (3/11).


Pembukaan berlangsung di Hotel Aryaduta Palembang yang ditandai dengan penabuhan genderang oleh Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya. 

Sementara Walikota Palembang, Harnojoyo dan jajaran lainnya mengikuti dengan menabuh rebana. Alat musik rebana ini menyimbolkan budaya Melayu. 

Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan, pelaksanaan Rakernas JKPI ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyaraakt Kota Palembang. Khususnya dari sektor pariwisata. Sebab, para peserta membawa kontingen yang tidak sedikit. 

"Paling sedikit 50-100 orang. Bahkan, ada yang 400 orang seperti Kabupaten Siak. Sehingga jika dikalikan 44 kontingen, ada ribuan orang yang hadir di Kota Palembang," kata Harnojoyo saat dibincangi awak media. 

Dia mengatakan, banyaknya peserta membuat pesanan hotel dan rumah makan yang ada di Palembang menjadi ramai. "Pusat-pusat kerajinan tradisional juga akan banyak dikunjungi," tuturnya. 

Dalam rakernas itu juga, Walikota Palembang juga didaulat menjadi Presidium JKPI. Menurut Harnojoyo penunjukan presidium JKPI merupakan mekanisme yang telah dijalankan selama ini. 

Harnojoyo juga menekankan akan mengedepankan pelestarian benda pusaka yang ada di Kota Palembang agar menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Palembang.

Dijelaskan Harnojoyo, sektor pariwisata saat ini menjadi salah satu sektor yang diandalkan dalam membangkitkan perekonomian masyarakat. 

Nantinya, akan banyak lagi destinasi wisata yang bakal ditonjolkan Pemkot Palembang. Mulai dari Al Quran Raksasa, Sekanak Lambidaro dan lainnya. 

Sementara itu, Sultan Palembang, RM Fauwaz Diraja mengatakan, pelaksanaan Rakernas JKPI di Palembang dapat membuat warisan budaya dan adat istiadat di Palembang bisa semakin dilestarikan. Sehingga, memberikan benefit bagi warganya. 

"JKPI juga bisa merumuskan perlindungan cagar budaya di kotanya masing-masing. Sebab, banyak bangunan lama ataupun benda bersejarah yang tersebar di seluruh Indonesia namun tak pernah mendapat perhatian," pungkasnya.