Bank Perwakilan Sumsel menggelar Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Palembang, Sabtu (19/3).
- Fauzi Amro dan Charles Absen dari Pemeriksaan KPK, Ini Alasannya
- Uang Kertas Ini Tidak Berlaku Lagi, Segera Tukar ke BI selambatnya 30 April 2025
- Bank Indonesia Gelar Syariah Festival Sriwijaya 2025 untuk Kembangkan Ekonomi Syariah Sumsel
Baca Juga
Dalam program tersebut, anak berkebutuhan khusus diberikan sosialisasi serta edukasi cinta, bangga dan paham akan mata uang Indonesia yakni Rupiah.
"Kami sengaja memilih SLB karena sebagai langkah awal edukasi soal uang ke seluruh lapisan masyarakat," kata Kepala Perwakilan BI Sumsel, Erwin Soeriadimadja saat ditemui RMOLSumsel.
Menurutnya, di SLB menjadi langkah awal sosialisasi ini dan penting bahwa semua harus bisa bangga dan paham rupiah. Apabila sudah paham maka dapat menularkan dengan lingkungan sekitar. Dalam pelaksanaannya BI menekankan kepada seluruh siswa SLB yang hadir tentang pentingnya pemahaman merawat uang dengan baik sebagai simbol kedaulatan negara.
“Sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2011 bahwa rupiah adalah simbol kedaulatan negara maka kita sebagai warga negara harus menggunakan rupiah dalam hal bertransaksi. Tidak hanya itu, kita semua juga harus paham bagaimana cara mencintai uang dengan cara merawatnya,” ujarnya.
Kemudian dia juga menerangkan bahwa peran BI dalam hal ini juga sangat luas. Sehingga dalam mengedukasi masyarakat haruslan dilakukan kepada seluruh lapisan tanpa memberi sekat pembeda. “Sosialisasi yang dilakukan di SLB sendiri menjadi kegiatan pertama kami dalam kampanye cinta, bangga dan paham rupiah,” sambungnya.
Apabila masyarakat telah bangga dan paham tentang rupiah, maka tentunya mereka akan menggunakan uang dengan bijak dan mengetahui perbedaan antara uang asli dan palsu. “Kalau sudah paham terhadap rupiah sebagai alat penyimpan nilai maka kita semua bisa berhemat dan membelanjakannya dengan bijak ini juga akan membantu upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi,” ungkapnya.
Erwin juga menjanjikan bahwa kegiatan serupa tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, namun akan berkesinambungan ke seluruh tempat dan organisasi lainnya. “Dan kegiatan cinta bangga dan paham rupiah ini akan terus berlangsung dan bersinergi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota dan sekolah karena kita ingin melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.
- Makan Ikan Tongkol dari Program MBG, 64 Siswa di PALI Alami Gejala Keracunan
- Fauzi Amro dan Charles Absen dari Pemeriksaan KPK, Ini Alasannya
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas