Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan 1.156 anggota kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Indonesia, termasuk di Sumsel.
- KPK Tetapkan Novel Tersangka Tilap Uang Perjalanan Dinas Rp550 Juta
- Gagal Kelabui Petugas, Pengedar Narkoba Ini Ketahuan Simpan Sabu-sabu di Celana dan Lemari
- KPK Tahan Anak Buah Sri Mulyani
Baca Juga
Kelompok ini nantinya akan melakukan pencabutan baiat dan berikrar setia pada NKRI di Balai Rakyat Pemda OKU Timur, Sumsel, Kamis besok (2/6).
Kegiatan ini nantinya akan dihadiri langsung Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Kapolda Sumsel, Kepala Badan Intelejen Keamanan Mabes Polri, Gubernur Sumsel, Kapolres OKU Timur dan Bupati OKU Timur, serta Forkopimda Sumsel. Selain berikrar setia dengan NKRI, nantinya akan ada pencanangan kampung tangguh anti radikalisme dan FGD yang bertujuan sebagai sosialisasi, edukasi dalam rangka pemberian imun tangkal paham radikalisme.
Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan mengatakan saat ini Densus 88 sangat toleran dan lebih mengedepankan upaya persuasif kepada masyarakat yang terindikasi terpapar paham radikalisme, dan teroris. Diharapkan dengan upaya pembinaan kepada para aktivis NII, mereka akan benar-benar insyaf dan kembali setia kepada NKRI.
"Setelah baiat dicabut maka harus ditindaklanjuti dengan pembinaan dan pendampingan lanjutan agar manta NII yang telah insyah bisa kembali dan diterima masyarakat," katanya.
Menurutnya, setiap anggota yang keluar dari NII nantinya akan ada pengancaman dan didatangi untuk direkrut lagi masuk ke kelompok lainnya. "Kami akan terus berupaya mencegah daripada membiarkan para anggota NII naik level menjadi pelaku terorisme,"
- Terjatuh Saat Kabur, Pencuri Motor Bersenpi Diamuk Massa di OKU Timur
- Dana Desa Dipakai untuk Kepentingan Pribadi, Mantan Kades di OKU Timur Ditetapkan Tersangka Korupsi
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas