Bengkel Sepeda Di Palembang Mulai Sepi Pelanggan, Ini Sebabnya

Bengkel sepeda Asan yang berada di Jalan Datuk Moh. Akib, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang sepi  pelanggan. (humaidy kenny/rmolsumsel.id)
Bengkel sepeda Asan yang berada di Jalan Datuk Moh. Akib, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang sepi pelanggan. (humaidy kenny/rmolsumsel.id)

Kegiatan bersepeda masyarakat Kota Palembang yang sebelumnya sempat ramai di awal Pandemi Covid-19 kini mulai mengalami penurunan. Kondisi tersebut berimbas terhadap pendapatan bengkel khusus sepeda di Kota Pempek. Sejumlah pemilik usaha bengkel sepeda mengaku mengalami penurunan omset hingga 50 persen. 


Seperti yang dialami Asan, salah seorang pemilik bengkel yang berlokasi di Jalan Datuk Moh. Akib, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang. Pria yang sudah 35 tahun terakhir bergelut di usaha bengkel sepeda ini mengatakan, sejak sejumlah aktivitas masyarakat mulai pulih, kegiatan bersepeda mulai berkurang. Akibatnya, bengkelnya pun mengalami penurunan jumlah pelanggan. 

"Beda jauh dengan dulu. Banyak sekali yang datang, mulai dari servis hingga beli sepeda," ujarnya ketika ditemui Senin (11/10).

Pendapatannya saat ramai dulu bisa mencapai Rp 100 ribu per hari untuk jasa servis. "Belum ditambah yang beli sparepart ataupun sepeda," ungkapnya. 

Saat ini, sambungnya, pendapatannya sangat sedikit. Sekitar Rp20-50 ribu saja per harinya. Untuk menutupi pendapatan, Asan pun memutar otak. Ia lantas menyewakan sepeda bekas yang dijualnya kepada anak kecil yang tinggal di sekitar bengkel. 

"Rata-rata yang nyewa sepeda itu anak kecil sekitaran sini saja. Lumayan untuk tambahan. Kalau mengandalkan servis saja ya kurang," ucapnya. 

Hal yang sama juga dirasakan oleh pemilik bengkel sepeda di Jalan Mayor Salim Batubara. Menurutnya setelah tren bersepeda ini mulai menghilang, beliau juga kehilangan pelanggannya.