Begini Respon Gubernur Sumsel Terkait Patung Bung Karno yang Dianggap Tak Mirip

Patung Bung Karno di Pangkalan Balai, Banyuasin yang ditutupi terpal/ist
Patung Bung Karno di Pangkalan Balai, Banyuasin yang ditutupi terpal/ist

Patung Soekarno yang dibangun di kawasan Bung Karno Sport Center, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan saat ini sedang menjadi sorotan masyarakat.


Sebab, patung yang dibangun dengan menggunakan dana anggaran APBD sebesar Rp 500 juta itu tidak mirip dengan tokoh Bung Karno. Bahkan, postur tubuh patung pun terlihat gempal berpipi tembam.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru pun angkat bicara soal pembangunan patung Soekarno yang kini masih berlangsung.

“Mirip dak mirip itu tergantung sisinya memandang dari mana,”kata Herman di Palembang, Sabtu (23/9/2023).

Namun, Herman pun enggan berspekulasi apakah patung tersebut dibuat tidak mirip dengan sosok Soekarno karena akan berbeda pandangan setiap orang.

“Tapi kalau banyak orang bilang tidak mirip ya itulah kesimpulan (berarti tidak mirip),”ujar Deru.

Patung Bung Karno di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan menjadi perhatian publik karena dianggap tak mirip dengan Presiden pertama Republik Indonesia. Usai viral, kini bagian wajah patung Bung Karno yang ada di kawasan Bung Karno Sport Center Banyuasin itu ditutup oleh terpal pada Jumat (22/9/2023).

Walaupun bagian wajah patung Bung Karno ditutup terpal, masih ada beberapa pekerja yang masih melakukan pengerjaan. Sementara itu Wakil Ketua DPRD Banyuasin Sukardi ketika dikonfirmasi meminta kepada pekerja untuk memperbaiki wajah patung Bung Karno yang saat ini sedang dikerjakan

"Kalau mau dibongkar, pasti tidak mungkin. Tetapi, kalau patung Bung Karno gemuk dan tidak sesuai bisa diperbaiki. Kurangi saja semennya dan dibuat semirip mungkin," kata politisi asal PDI Perjuangan ini, Jumat (22/8/2023).

Selain itu ia juga berharap patung tersebut dibuat semirip mungkin dengan sosok Bung Karno. Untuk itu perlu perbaikan di bagian wajah dan juga tubuh patung, tanpa harus melakukan pembongkaran total. 

"Takutnya keluarga Bung Karno marah. Kami harapkan, bisa diperbaiki dan tidak perlu di bongkar. Intinya, dari kami dibuat perbaiki dan dibuat semirip mungkin," pungkasnya.