Bawa Sajam Ancam Warga, Preman di Palembang Nangis Saat Ditangkap

Pelaku saat diamankan di Mapolda Sumsel. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Pelaku saat diamankan di Mapolda Sumsel. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Warga sekitaran Simpang Pebem, di Jalan Kadir TKR, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang harus melaporkan Eko Saputra, 25. Pasalnya, pemuda yang dikenal sebagai preman kampung tersebut sering meresahkan dengan mengancam warga menggunakan senjata tajam (sajam).


Aksi pengancaman tersebut berhasil direkam warga hingga akhirnya viral dan unit 1 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel langsung melakukan penangkapan terhadap pemuda tersebut di rumahnya, di Jalan Rambah, Kecamatan Gandus, Palembang, Selasa (3/8).

Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Christoper Panjaitan mengatakan aksi yang dilakukan pelaku ini viral di media sosial (medsos). Peristiwa ini terjadi di Bengkel 3M, saat itu, korban M Nasir, 42 yang tengah bekerja dibengkelnya dilempari dengan piring di depan bengkel korban. 

Korban pun melarang pelaku agar tidak melempar. Namun, pelaku tidak senang dan langsung mengacungkan sajam. Korban berhasil mengelak. Hingga akhirnya pelaku meninggalkan bengkel dengan merusak beberapa etalase.

"Dalam video tersebut, pelaku ini dengan gagah membawa sajam jenis parang panjang dan juga mengacungkannya ke orang yang melintas didekatnya," katanya

Aksi tersebut akhirnya dilaporkan korban, dan tim pun langsung melakukan penyelidikan serta menangkap pelaku di kediamannya. Dari tangan pelaku polisi mengamankan satu clurit, satu parang, satu tombak dan pakaian pelaku. Atas perbuatannya pelaku diancam dengan Pasal 335 KUHP Juncto Pasal 405 KUHP.

"Pelaku masih dalam pemeriksaan, sedangkan motifnya sendiri pelaku tidak senang di cegah korban,” tutupnya.

Sementara itu, Pelaku Eko Saputra sambil menangis dihadapan polisi mengakui perbuatannya tersebut. Dia mengaku melakukan aksi tersebut dikarenakan tidak ada pekerjaan. Ditambah lagi, istrinya tengah hamil tujuh bulan dan akan melahirkan.

"Sayang saya minta maaf karena tidak bisa menemani lahiran anak pertama kita. Saya juga meminta maaf pada warga yang sudah saya buat susah,” singkatnya.