Basarnas Palembang Terjunkan Personel Cari ABK Kapal Jukung yang Hilang Usai Meledak di Sungai Musi

Anggota Basarnas Palembang saat melakukan pencarian korban kapal jukung yang hilang pasca meledak di Sungai Musi. (Dok.Basarnas Palembang)
Anggota Basarnas Palembang saat melakukan pencarian korban kapal jukung yang hilang pasca meledak di Sungai Musi. (Dok.Basarnas Palembang)

Basarnas Palembang menerjunkan personel untuk membantu proses pencarian anak buah kapal (ABK) jukung Bintang Kejora yakni Endut (25) yang hilang, usai kapal meledak di Perairan Sungai Musi.


Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin didampingi Kasubsi Operasi Manca Rahwanto mengatakan, pencarian itu bermula dari adanya laporan korban hilang dalam insiden meledaknya kapal jukung.

Menindaklanjuti informasi tersebut, ia memerintahkan satu team rescue Kantor Basarnas Palembang dengan dilengkapi peralatan SAR air untuk mendatangi lokasi kejadian dan memulai proses pencarian terhadap korban.

“Pencarian kita mulai sejak pukul 07.00 WIB bersama potensi SAR lainnya seperti TNI AL, Polairud, KSOP, Damkar, PMI dan masyarakat,” kata Raymond saat diwawancarai awak media, Selasa (2/4) siang.

“Metode pencarian kita lakukan dengan melakukan penyisiran permukaan sungai. Semoga dengan banyaknya potensi SAR yang terlibat dan berbagai upaya yang kita lakukan, korban dapat segera kita temukan,” tutup dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal jukung atau kapal kayu pengangkut barang meledak di perairan Sungai Musi, Palembang, Senin (1/4) malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Ledakan dari kapal tersebut disertai kobaran api yang besar. Kapal tersebut meledak di sekitar kawasan Kertapati, tepatnya di kawasan 3-4 Ulu dekat Jembatan Musi 6 Palembang.

Kapal yang terbakar lantas terus melaju hingga melintasi jembatan Ampera. Informasi terakhir, kapal tersebut sudah melaju hingga dekat Jembatan Musi 4.

Peristiwa ledakan kapal jukung tersebut, memakan satu korban jiwa yakni Nahkoda Kapal Askolani (60), serta dua orang lainnya kritis yakni pemilik kapal jukung Dedi dan Krisna. Sementara Endut masih dalam proses pencarian.