Pengacara Hotman Paris Hutapea mempertanyakan keputusan Menkum HAM Yassona Laoly terkait asimiliasi narapidana (napi) di tengah pandemi COVID-19.
- Baru Keluar Pintu Lapas, Residivis Bobol Rumah Langsung Ditangkap Polisi
- KPK Limpahkan Hakim Agung Sudrajad Dimyati dan 7 Tersangka Lainnya ke JPU
- Terlibat Penyerangan Mapolsek Ciracas, Enam Anggota TNI Diamankan
Baca Juga
Sebab, masyarakat mulai resah dan panik lantaran heboh di media sosial mengabarkan narapidana yang keluar karena asimilasi akan melakukan perampokan dan pembegalan.
Seharusnya, kata Hotman Paris, para narapidana tersebut cukup dikarantina di tahanan tanpa ada yang menjenguk.
Hal tersebut disampaikan pengacara nyentrik itu melalui unggahan video di akun Instagram miliknya.
“Bapak menteri yang terhormat, kenapa mereka harus dikeluarkan? Kenapa mereka tidak di-lock selama tiga bulan, tidak boleh dikunjungi,” kata Hotman.
Pria yang karib disapa Bang Hotman itu menyamakan apa yang tengah dijalaninya saat ini.
“Sudah satu setengah bulan saya di-lock di rumah, mungkin sampai tiga bulan tidak bisa meninggalkan rumah. Sama kan?” ujar Hotman Paris.
Bang Hotman juga menyayangkapan keputusan pemerintah tersebut. Sebab, negara mengalami kerugian saat kembali menghukum narapidana tersebut.
“Bayangkan berapa biaya negara yang habis waktu penyidikan, penuntutan, dan pengadilan,” ungkap Hotman.
Kemudian, berapa banyak korban mereka dan sekarang masyarakat resah,” sambung Hotman.
Ia bahkan menyindir Menteri Yasonna untuk lebih berpikir dan membuat keputusan.
“Pak menteri,” pungkas Hotman Paris sambil menunjuk dahinya.
- Lagi Istirahat di Rumah, Pencuri 50 Tabung Gas Digerebek Polisi
- Janjikan Harta Karun Bung Karno, Dukun Palsu Ini Sukses Gasak Uang Rp70 Juta dan Cabuli Korbannya
- Gagalkan Penyelundupan Barang Impor Ilegal, Polrestabes Palembang Temukan Empat Mesin Harley Davidson Bodong